Good an Bad News

494 55 10
                                    

Krist mengernyit melihat Fiat yang diam saja sedari pulang dari sekolah. Dia menatap Singto yang juga sedang menatapnya. Bagaimana tidak, tadi pagi dia berangkat sekolah dengan wajah ceria dan lihatlah sekarang. Bahkan dia memakan makanannya hanya sedikit.

"Makanannya tidak enak sayang?"

"Huh, tidak Mommy. Bukan begitu, Fiat sedang tidak selera makan saja"

"Ingin Mommy masakkan yang lain?"

"Tidak usah mommy, uhmm boleh buatkan Fiat susu coklat saja. Aku akan membawanya ke kamar nanti"

Krist menghela nafas pelan, "baiklah, sebentar ya"

Fiat mengangguk dan kembali menatap makanannya.

"Ada apa, boy? "

Singto mencoba bertanya pelan pada Fiat.

"Tidak ada Dad" jawab Fiat pelan.

"Kalau tidak ada apa-apa tidak mungkin Fiat diam begini hmm. Kenapa?"

Fiat masih terdiam hingga Krist kembali dan membawakan segelas susu.

"Fiat bertengkar dengan Phi Oaujun?" Tanya Singto lagi.

Fiat menatap orang tuanya bergantian lalu akhirnya mengangguk pelan. Singto sudah ingin marah, namun pahanya diremat oleh Krist.

"Kenapa lagi kali ini?" Tany Krist sambil mengelus rambut Fiat.

Fiat menghembuskan nafasnya pelan lalu menceritakan kejadian yang terjadi di sekolah tadi.

Singto sudah mengepalkan tangannya dibawah meja. Tidak, dia tidak marah karena Oaujun. Mungkin sedikit, namun amarahnya lebih karena gadis bernama Nay yang beraninya mengusik anaknya.

"Sampai sekarang nomornya Fiat blokir. Ciize dan Nat juga Fiat larang untuk membalas pesan Phi Oaujun. Fiat juga bilang pada mereka jika jangan boleh kemari. Fiat tidak ingin bertemu"

Krist tersenyum, "Mommy tidak bisa merubah keputusan Fiat jika memang Fiat sudah memutuskan untuk tidak bicara dulu pada Oaujun, tapi jangan berlarut ya Nak. Mommy tidak suka melihat Fiat murung begini"

Singto ikut mengelus kepala Fiat, "Fiat tenang saja na. Semuanya akan selesai dengan sendirinya nanti"

"Mana bisa Dad"

"Bisa, nanti Oaujun akan sadar sendiri jika sedang dibodohi oleh perempuan itu. Tapi Fiat jangan memaafkan dia dengan mudah ya"

"Phi.." sergah Krist.

"Biar saja sayang. Biar dia ada usaha lebih. Enak saja sudah membuat putraku sedih begini" ucap Singto tak mau kalah.

Fiat tersenyum melihat perdebatan kecil ayah dan ibunya. Sedikit mengobati sakit hatinya. Biarkan saja Oaujun terlebih dulu, agar dia sadar. Jika Fiat tidak salah disini, Nay yang lebih dulu memulai.

***

Nat sedang membaca bukunya saat tiba-tiba ponselnya berdering. "Itu pasti Phi Oaujun lagi, aku bersumpah akan meneriakinya" gumamnya

Dia menyambar ponselnya tanpa melihat terlebih dulu nama yang terlihat, "Halo Phi Oaujun. Aku sudah bilang jangan menggangguku terus!"

"Siapa Oaujun?"

Nat melotot sempurna. Dia menjauhkan ponselnya dan melihat nama yang tertera disana. Bodohnya kau Nat.

"Uh, ma– maaf Paman"

"Memangnya kamu pikir siapa yang menelepon. Siapa itu Oaujun?"

Nat gelagapan. Ini tidak benar, aduh dia harus jawab apa.

MI CASA (Singto x Krist)Where stories live. Discover now