10

30.2K 2.3K 14
                                    

Malam ini, Alana akan membuat kejutan kepada kedua orangtuanya. Ia akan menceritakan semua yang terjadi pada dirinya.

Alana senyam-senyum sendiri, ia tidak sadar jika Twins V sudah berada di ambang pintu.

"Ekhm," dehem Varo menyadarkan Alana.

"Eh, kakak sudah ada disini?" Tanya Alana dengan muka polos.

"Belum, dek. Kakak masih ada di kamar." Jawab Varo ketus.

"Hehe," cengir Alana.

"Yaudah yuk turun, mamah sama papah sudah ada di ruang makan," ajak Vero menggandeng tubuh Alana.

Mereka keluar dari kamar menuju ke ruang makan.

Tap

Tap

Tap

Zahra dan Zeni (nama orangtua Alana) yang berada di meja makan menatap lekat gadis yang berada di gandengan twins V.

Mereka terkejut bahwa ada seorang gadis di rumahnya.

"Malam, Mah, Pah." Sapa Varo.

"Malam," jawab mereka.

Otak mereka bertanya-tanya, siapakah gadis itu? Mengapa dia ada di rumahku? Apa dia pacar salah satu dari mereka? Karna otaknya tidak mencerna, lebih baik mereka menanyakan saja pada orangnya langsung.

Twins V dan Alana duduk di meja makan.

"Mah, Pah, pasti kalian bertanya-tanya siapakah gadis ini?" Tebak Varo. Mamah sama Papah menganggukkan kepalanya.

"Kita omongkan ini di ruang keluarga, sekarang kita makan dulu." Ucap sang kepala keluarga.

"Ayok nak, mau makan apa?" Tanya Mamah Zahra kepada Alana.

"Goreng kangkung sama ayam," jawab Alana.

"Ini nak, di makan ya." Ucap Mamah Zahra menyerahkan

Acara makan di mulai.

Zahra terus menatap Alana. "Cara makannya sama kayak anak gw, makanan kesukaan pun sama, apa dia mafia ya seperti anak gw," batin Zahra melamun.

"Mah," panggil Zeni menyadarkan Zahra.

"Ah, iya Pah kenapa?" Kaget Zahra.

"Itu di makan jangan melamun terus," ucap Zeni.

"Hmm, iya." Ucap Zahra.

Acara makan telah berakhir, mereka mengumpul di ruang keluarga.

"Siapa kamu, nak?" Tanya Zahra memulai obrolan.

"Alana,"

"What? Nama panjangnya?" Tanya Zahra semakin penasaran.

"Alana Apriliana Purnama." Jawabnya.

"Really? Apa buktinya?" Tanya Zeni dingin.

"Hugh," helaan nafas keluar dari mulut Alana.

"Alana akan buka rahasia kalian di depan kakak twins," ucap Alana. Membuat Zahra dan Zeni mengkerutkan keningnya.

"Pertama Papah. Aku pernah mergokin Papah di kamar berduaan sama Mamah, di situ aku akan menanyakan sesuatu kepada Mamah, eh aku malah melihat Mamah dan Papah sedang anu." Ucap Alana. Zeni yang mendengar itu sudah berkeringat dingin, sial kenapa waktu itu aku tidak menyadarinya, pikirnya.

"Kedua Mamah. Aku hampir di coret dari KK gara-gara aku membakar belati kesayangan Mamah, untung ada grandpa yang membantu aku. Jadi aku selamat karna bantuan, grandpa. Ah jadi ke inget grandpa deh, dimana ya sekarang?" Alina meringis menceritakan tentang kejadian dulu, dimana ia hampir di coret dari KK.

Alina or Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang