11

28.1K 2.1K 27
                                    

Pagi ini Alana sudah bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Ia sudah izin kepada kedua orangtuanya dan kakak twinsnya bahwa dia akan mengunjungi suatu tempat yang paling ia rindukan.

Sang Papah sudah pergi ke kantornya bersama Mamah yang setia mendampinginya, bahkan Mamah jadi sekertaris di kantornya Papah, ada-ada saja kelakuannya, pikir Alana.

Kakak twins sudah pergi ke sekolahnya, tertinggal Alana seorang.

"Berangkat sekarang ajalah," gumam Alana menuruni tangga.

Sesampainya di garasi Alana langsung memanasi motornya. Ia membuka hp sebentar untuk menghubungi kakak twinsnya.

____________________________________

⟨- Bro Vero 📞+ •••
____________________________________

Hari ini

_______________________
Assalamualaikum, bang.
Alana izin ke tempat biasa!.
Oke? Bay👋

⁰⁸·³⁶✓✓
_______________________

_______________________
Oke!.
Hati-hati.

⁰⁸·³⁷✓✓
_______________________

____________________________________

Alana memasukkan hp nya ke dalam saku, lalu ia menaiki motor sport kesayangannya.

Brumm... Brumm... Brumm...
Alana menggeber-geber motornya, setelah itu ia menjalankannya.

"Ahh, kangen banget suasana ini!." Gumam Alana di balik helm.

Motor Alana memasuki hutan, jalannya nampak sepi, terdapat pohon-pohon besar di sekelilingnya. Membuat kesan jalan itu seram.

Setelah 1 jam perjalanan, kini Alana telah sampai di sebuah bangunan besar. Di depan bangunan itu terlihat sangat seram, karna terdapat rumput-rumput yang menjalar di bagian pagar maupun tembok. Tapi, jangan salah loh walaupun di bagian luar seperti bangunan kumuh namun tak di sangka jika di dalam seperti mansion megah, di sepanjang dalam bangunan itu terdapat lomari kaca yang tembus pandang berisikan tengkorak kepala.

Di saat akan masuk ke dalam pintu kedua, Alana di jegat oleh seorang penjaga pintu itu.

"Siapa kamu?" Tanya penjaga dengan wajah dinginnya. Terdapat 2 penjaga yang berbadan kekar di depan pintu.

"Manusia!." Jawab Alana tegas.

Sang penjaga ternganga dengan penuturan gadis itu, manusia? Ya memang manusia emang setan gitu, batinnya.

"Maksudnya dia, kenapa kamu bisa masuk ke sini? Padahal tidak ada orang yang tau tentang bangunan ini?" Tanya datar penjaga yang satunya.

"Saya yang bangun ini, berarti saya juga tahu dong tentang bangunan ini!." Jawab Alana.

"Bohong!." Sarkas penjaga 1. "Kamu, pasti penyusup!." Serunya.

"Serang." Perintah penjaga 1. Penjaga 2 langsung menyerang gadis itu bersama penjaga 1.

"Lumayan buat peregangan," batin Alana terkekeh.

Alina or Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang