29

22.3K 1.7K 4
                                    

Hari ini tepat hari Sabtu, di mana hari ini akan mengadakan camping. Semuanya sudah bersiap-siap. Mereka semua sudah ngumpul di sekolah. Mobil antara IPA dan IPS di pisah, begitu juga letak tendanya.

Acara ini bukan acara persami, melainkan camping untuk melatih otak mereka biar fresh, jika menghadapi ujian nanti.

"Assalamualaikum, anak-anak. Hari ini kita akan pergi camping ke Pondok Kapilih Pancawati, letaknya di daerah Bogor. Jaga diri baik-baik, jaga lingkungan dan ingat jangan nakal di sana!" Ujar Pak Rendy pakai toa.

"Baik, pak."

"Ada yang belum sampai? Kalo tidak ada, perjalanan akan bapak mulai!" Ucap pak Rendy.

"Sudah semua pak!"

"Baik, kalo begitu. Kalian segera naik bus sesuai kelasnya masing-masing." Pungkas pak Rendy.

Para murid pun langsung masuk ke dalam bus.

Pak Rendy mengecek semua muridnya, setelah semuanya selesai, pak Rendy pun masuk ke dalam mobil guru. Di bus pula ada walikelas yang mengawasinya.

Bus Vano dkk

"Ck, sanaan dong duduknya!" Ata menggeser tubuh Angga ke arah samping.

"Gw dan mentok, Ta. Lu mau geser kemana lagi?" Angga menunjuk dirinya yang sudah dempet dengan kaca bus.

"Diem!" Desis Arthan di sampingnya. Ia sungguh malas berhadapan dengan mereka.

"Dia duluan, Than." Tuduh Angga. Yang di tunjuk malah menampilkan senyumannya.

Mereka duduk di bangku 3, Angga dekat jendela, Ata yang di tengah-tengah dan Arthan di samping Ata.

Vano duduk berdua dengan Samuel, dan begitu pula dengan si Galang dan Gilang.

"Kenapa Sila gak di sini sih," decak Vano.

"Tolol, ini IPA 1 bukan IPA 2." Sahut Samuel menatap ke depan.

"Lu kenapa sih, Sam. Gw lihat akhir-akhir ini lu jarang dukung gw?" Bingung Vano.

"Gak papa. Gw dukung, kalo lu bener." Jawab Samuel.

"Emang selama ini gw salah apa?" Tanya Vano bingung.

"Suatu saat lo akan tahu," jawab Samuel.

"Huh," helaan nafas Vano. Ia sungguh pusing, ada apa dengan temannya ini.

• • •

"Gis, makeup gw udah bener belum?" Tanya Zahra kepada Giska.

"Udah," jawabnya malas. Sedari tadi nanyain makeup terus.

"Yang bener lo?" Tanyanya lagi.

"Iya, anjir. Kesel gw lama-lama deket sama lo,"

"Ya kan cuman tanya doang,"

"Hmm."

"Lin, Lin." Panggil Giska. Ia melihat Alina yang duduk dekat jendela. Dengan telinga yang di sumpel pake headset.

"Lah tidur," gumam Giska menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Alina.

"Kenapa?" Tanya Zahra, memakan cemilan.

"Si Alina, tidur!" Jawabnya.

"Ouh," ucap Zahra lanjut memakan cemilannya lagi.

Alina or Alana [END]Where stories live. Discover now