12

27.3K 2K 27
                                    

"Kakak percaya sama kamu," ucap Adam, memeluk tubuh Alana.

"Kakak sangat merindukanmu," lirih Adam.

"Alana juga merindukan, kakak." Ucap Alana, mengusap-usap punggung Adam.

"Udah ya jangan nangis," ucap Alana. Adam mengangguk dan mengeratkan pelukannya.

"Gw juga mau peluk, woy." Pekik Bunga menubruk tubuh Alana dan Adam.

"Kita juga dong," serempak mereka berempat.

Mereka memeluk Alana menyalurkan rasa rindu, walupun tubuhnya bukan Alana tapi raganya tetep Alana kesayangan kita, batin mereka.

"Ceritakan, bagaimana kamu bisa bertransmigrasi," ucap Adam. Lalu Mereka melepaskan pelukannya.

"Jadi gini..." Alana menceritakan semuanya tentang kejadian yang tertimpa kepadanya.

"Ouh gitu," manggut-manggut mereka.

"Soo, rencana buat mereka apa?" Tanya Azam.

"Aku akan membuat mereka menyesal, merubah pandangan semua murid terhadapku, dan aku akan membunuh dia," jawab Alana.

"King di bunuh oleh dia?" Tanya Noval.

"Iya, aku menyaksikannya di depan mataku sendiri." Jawab Alana.

"Kakak akan bantu kamu, Queen." Ucap Adam.

"Sama, kita juga akan bantu kamu, Queen." Serempaknya.

"Terimakasih," ucap Alana terharu.

"Mafia kita gimana?" Tanya Alana.

Alana seorang leader mafia dari Black Moon, mafia no 1 di dunia. Mafia Alana baik, sering membantu kepolisian, dan menangkap para pengedar narkoba. "Masuk ke lingkaran hitam miliku sangat mudah namun, untuk kembali lagi itu sangat sulit." Slogan itu sering keluar dari mulut seorang leader dan Queen of Darkness di saat ia sedang menghadapi musuh. Dialah Alana yang menjabat sebagai leader BM sekaligus Queen of Darkness.

"Aman." Ucap Adam.

"Syukurlah, terus ini geng kita gimana?" Tanya Alana.
Ia juga ketua gangster dari BM, geng itu di bawah naungan BM mafia.

"Aman juga, cuman ada tikus kecil, tapi sekarang sudah di bereskan." Ucap Adam.

Alana mengangguk. "Aku akan ke makam king," ucap Alana. "Kalian mau ikut?" Tanya Alana.

"Kita ikut," ucap Adam.

"Yaudah yuk, berangkat sekarang aja." Alana berdiri dari tempat duduknya. Ia melangkahkan kakinya keluar, di ikuti oleh Adam dkk.

Motor mereka sudah jalan, di pimpin oleh Alana.

30 menit perjalanan, kini mereka telah sampai di TPU. Mereka memakirkan motornya, setelah itu ia menghampiri makam king.

"Assalamualaiku, king." Salam Alana.

Alandra Putra Rayen
Bin
Rayen Adritama
Lahir : 7 April 20**
Wafat : 17 Mei 20**

Alana mengusap batu nisan Andra.

"Hai, king. Gimana kabarnya? Apa kamu baik-baik aja di sana? Kalo aku di sini baik-baik aja, ya walaupun aku ke tabrak dan bertransmigrasi." Curhat Alana.
Yang lain mendengarkan cerita Alana.

"Kamu tahu gak? Orang yang membunuh kamu sudah aku temukan, apa harus aku balas king?"

"Lian sayang putra selamanya, walaupun bakal ada orang baru di hati Lian, tapi putra tetep no 1 di hati Lian." Ucapnya.

Alana dan yang lain mendoakan Andra. Selepas itu ia berpamitan kepada Andra.

"Lian pamit, Assalamualaikum." Ucap Alana.

"Hai, dek. Semoga kamu tenang ya disana." Adam dan yang lain mengusap batu nisan Andra.

Mereka pergi meninggalkan makam Andra.

"Mau kemana lagi dek?" Tanya Adam memakai helm.

"Cafe, yuk." Ajak Alana.

"Gaslah." Semangat Noval.
.
.
.
(Selama di London Alana mengunakan bahasa Indonesia tapi untuk keluarganya dan sahabatnya, namun ia akan menggunakan bahasa Inggris jika di luar.)

Cafe lovestar

"Waiters," panggil Alana.

"Please, sir." Ucapnya memberikan buku menu.

"Kalian, pesen apa?" Tanya Alana.

"Aku ini," tunjuk Adam.
"Duain," ucap Azam.
"Samain semuanya." Ucap Bunga.
"Setuju, kan?" Tanya bunga.
"Iya," jawab mereka.

"Espresso con panna seven, and cheese garlic bread seven." Ujar Alana.

"Ok, please wait a moment." Ucap waiters pergi.

"Alana, aku akan pindah ke Indonesia." Ucap Bunga tiba-tiba membuat mereka membulatkan matanya.

"Ngapain lu kesana?" Tanya Noval.

"Ikut, Alana." Jawab Bunga.

"Jangan, mending kamu di sini." Ucap Alana.

"Please, boleh ya." Ucap bunga dengan pupy eyes nya.

Alana yang tak tega pun mengiyakannya.
"Hmm," Bunga sangat bahagia karna Alana mengizinkannya.

"Kita juga akan pindah," ucap Noval.

"Heh bang, lu kan udah lulus." Sentak Bunga. Bunga memanggil mereka dengan embel-embel abang, karna Bunga lebih suka memanggil Abang daripada kakak.

"Ya gak papa, lagian juga umur abang masih 19." Ucap Noval.
Noval, Bastian, dan Erick berumur 19 tahun sedangkan Adam dan Azam berumur 20 tahun. Alana dan Bunga berumur 17 tahun.

"Hmm, kalian boleh ikut. Kalian akan tinggal di mansion yang aku beli, tenang di sana ada markas BM yang di pimpin oleh kak Reno." Ucap Alana.

"Okey," angguk mereka.

Tak lama kemudian, makanan mereka datang, lalu mereka memakannya dengan tenang.
Setelah menghabiskan makanannya, Alana izin pamit pulang duluan, karena sang ibu negara sudah menelfonnya.
Adam dkk pun memutuskan untuk pulang ke markas, kecuali Bunga, dia pulang ke rumahnya.



TBC

HAYYY...

HAYYY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alina or Alana [END]Where stories live. Discover now