3

66.4K 3.5K 27
                                    

Happy reading

Tandai kalau ada typo


🦋🦋🦋


Kring...

Bel istirahat berbunyi menandakan kegiatan pembelajaran harus di jeda. Alira meninggalkan kelas tanpa merapikan bukunya yang amat berantakan di atas meja.

Rena hanya mampu menghela napas kesal. Sudah kebiasaan Alira meninggalkan kelas begitu saja tanpa merapikan bukunya.

"Ck, dasar!" Rena merapikan buku milik Alira dan menaruhnya di kolom meja. Kemudian Rena keluar kelas untuk menyusul Alira.

Tentunya tujuan Alira kali ini adalah kantin. Di sepanjang jalan menuju kantin Alira selalu bersenandung riang dan juga membalas sapaan dari teman-temannya.

"Hay, Pak Dodi," Alira melambaikan tangannya dan menunjukan senyum cerianya untuk Pak Dodi.

"Hay, juga Alira," balas Pak Dodi ramah.

Alira meneliti penampilan Pak Dodi, menurutnya penampilan Pak Dodi kali ini agak berbeda.

"Wih, Pak Dodi tumben banget ganteng?" pujinya.

"Ekhm," Pak Dodi menyugar rambut yang sudah mulai beruban itu ke belakang. "Saya emang udah ganteng dari sananya."

"Ilih, masa sih?" cibir Alira.

"Yasudah kalau enggak percaya."

"Pasti Pak Dodi tampil ganteng mau goda Bu Nunung, ya?" tebak Alira.

Warga SMA Garuda memang kerap menduga jika pak Dodi dan Bu Nunung ada sesuatu di antara keduanya.

"Iyalah. Bu Nunung lihat saya pasti langsung klepek-klepek." Pak Dodi tersenyum pd.

"Astagfirullah, ingat istri di rumah Pak!" Alira hanya mampu menggeleng kepala.

"Saya kan duda,"

"Hah?" Alira membuka mulutnya lebar. Ia baru saja tahu jika Pak Dodi ini seorang duda.

"Ah, sudah lah, saya mau ke kamar mandi." Pak Dodi meninggalkan Alira begitu saja.

"Baru tahu kan lo, kalau Pak Dodi duda," Rena menggeret tangan Alira agar cepat sampai ke kantin. Saat Rena menyusul Alira ia malah tak sengaja mendengar obrolan sahabat dan gurunya.

"Iya, baru tau gue." Alira masih terlihat terkejut.

Sesampainya di kantin Alira dan Rena memesan bakso lalu mereka berdua menunggunya di meja paling pojok.

Alira nampak mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kantin seperti sedang mencari sosok seseorang.

"Cari siapa lo?" tanya Rena.

"Cari cowok yang tadi pagi gue ceritain. Siapa tau dia datang ke kantin."

Rena hanya ber-oh ria. Ia melanjutkan memaikan handphone nya.

"Ikutan gabung ya, kursi udah penuh semua." ucap seorang cowok berbadan tinggi dia adalah Galend.

Galend datang bersama Gara, keduanya memang bersahabat dari kecil. Galend dan Gara beda kelas. Jika Gara satu kelas dengan Alira dan Rena, sedangkan Galend ada di kelas 11 Mipa 1.

Mereka berempat memang cukup dekat atau bisa di katakan bersahabat.

"Lo berdua enggak pesen?" tanya Gara.

"Udah kok," jawab Rena.

Tak lama pesanan bakso milik Alira dan Rena sudah datang. Alira menuang sambal cukup banyak di dalam mangkuk baksonya. Alira ini memang pencinta pedas.

ALIGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang