11

35.4K 2.2K 19
                                    

Happy reading

Tandai kalau ada typo!

🦋🦋🦋


Malam harinya, semua anggota rumah Alira sedang berkumpul untuk sekedar meluangkan waktu mereka bersama.

"Tahu gak, sih, Bun... ternyata rumah Pak Amran itu udah di huni orang baru, dan ternyata dia Kakak kelas Alira di sekolah."

"Ohh, ya? Siapa namanya?" tanya Jasmin yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu sang suami sembari menatap televisi dengan tayangan suara hati istri.

"Namanya Kak Sargas," jawab Alira.

"Alira minta tolong dong, Bun, bikinin Alira kue bolu. Besok Alira mau bawa ke sekolah." pintanya.

"Kue bolu rasa apa?" tanya Jasmin.

"Yang warnanya hijau itu, loh. Yang sama kayak punya Ayah pas waktu gak sengaja Alira injek." Alira sedikit memelankan ucapannya pada bagian terakhir. Sebenarnya Adnan mendengarnya. Adnan jadi teringat kembali saat dimana bolu kesukaannya terinjak kaki Alira.

"Lagian tumben banget kamu mau bawa bolu ke sekolah? Biasanya aja kalau Bunda bikinin bekal kamu enggak mau bawa." heran Jasmin.

"Hehe, Alira mau kasih bolu itu ke Kak Sargas, Bun," ucapnya sembari terkekeh pelan.

"Lagian, dimana-mana kadang tetangga baru dulu yang kasih kita sesuatu. Kok, kamu malah yang ngasih duluan? Aneh banget, sih,"

"Alira tuh mau coba deketin Kak Sargas, Bun. Besok Alira mau kasih kue bolu buat Kak Sargas."

"Kakak pasti suka sama Kak Sargas, ya?" goda Qila yang ada di sampingnya.

"Ck. Bocil diem!" Alira menatap tajam adiknya.

"Kakak, cinta tak selamanya indah~" ucap Adnan bernada.

"Ishh, Ayah apaan, sih!" Alira menatap Ayahnya sengit.

"Kamu gaya banget mau deketin cowok. Tiap hari aja masih bangun kesiangan." ucap Adnan mengejek Alira.

"Ihh, Ayaaah..." Alira yang teramat kesal, ia menghentakkan kakinya dan menendang-nendang angin.

Adnan menatap putrinya itu malas. Alira ini kadang memang bersikap kekanak-kanakan.

"Makanya, mulai dari sekarang kamu ubah gaya hidup kamu. Mulai dari yang gampang dulu, bangun pagi misal. Berangkat sekolah tepat waktu, jangan kebanyakan bolos! Jahilnya dikurangi, jangan hamburin uang gitu aja. Cowok mana mau kalau udah tahu kelakuan kamu yang tiap hari bikin istighfar mulu." ucap Adnan.

Alira yang mendengarnya mencebikan bibirnya kesal. Apakah ia harus merubah segala sifatnya demi Sargas?

"Sini," Adnan menyuruh Alira duduk di sampingnya.

Alira menurut, ia duduk di samping kanan Adnan karena di samping kiri sudah ada Bundanya.

"Kamu suka Sargas sejak kapan?" tanya Adnan lembut.

"Sejak waktu Kak Sargas pindah ke sekolah Alira." jawabnya.

"Beneran suka banget?"

"Iya, Ayah," jawab Alira.

"Inget, jangan terlalu berharap! Karena kamu sedang mencintai bukan di cintai. Kamu boleh kok suka sama cowok, Ayah gak larang. Asal jangan menuju ke hal-hal yang negatif!" nasehat Adnan.

"Ayah bolehin aku pacaran?" tanya Alira memastikan.

"Boleh, asal gak aneh-aneh." ucapnya.

"Ayah baik banget," Alira memeluk Ayahnya erat.

ALIGAS [END]Where stories live. Discover now