15

35.9K 2.1K 30
                                    


Happy reading

Tandai kalau ada typo

🦋🦋🦋

Berbaring di atas kasur serta bibir yang senantiasa ia tarik ke atas hingga menciptakan sebuah senyum ceria, itulah yang dilakukan Alira malam ini. Ia terus terbayang kebersamaannya sore tadi bersama Sargas. Rasanya itu seperti mimpi.

"Argghh... kalau gini terus lama-lama gue bisa gila," Alira menendang-nendang kakinya asal membuat tempat tidurnya berantakan.

"Kak Sargas kok bisa semenarik itu, ya? Gue aja yang baru lihat langsung klepek-klepek. Kak Sargas pake pelet apa gimana? Auranya kok kuat banget."

Dulu, saat Alira masih kelas sembilan SMP, ia pernah menyukai teman satu kelasnya yang bernama Raka. Namun, tak di sangka ternyata Raka malah menyukai Selyn. Dan Selyn juga satu kelas dengan Alira dan Raka. Setiap hari Alira harus melihat pasangan itu menebar uwu di depannya. Setiap hari juga ia selalu makan hati. Dari situlah ia memutuskan menutup hatinya hingga ia kelas sebelas. Namun, saat pertama kali melihat Sargas ia langsung jatuh hati.

"Kak Sargas lagi apa, ya?" Alira menatap langit-langit kamarnya.

Alira baru mengingat ia sudah mempunyai nomer handphone milik Sargas. Buru-buru ia mencari kontak Sargas. Sebelum mengirim pesan, Alira mengganti nama Sargas di kontaknya.

_________________________

Bismillah Jodoh💗


Kak Sargas ini gue Alira.
Kak Sargas lagi ngapain?


Gak lagi ngapa-ngapain Al.

Ohh, kira in lagi mikirin gue :)

Enggak!

Ihh, kok enggak? Padahal gue lagi mikirin Kak Sargas lho.
Masa Kak Sargas enggak.


Kurang kerjaan banget mikirin lo.

Jahatnya:(

Belum tidur Al?

Belum.
Kan belum di ucapin selamat malam sama Kak Sargas
wkwk.

Alay.

Besok Kak Sargas berangkat sekolah sama siapa?

Sendiri.

Boleh nebeng enggak?


Kan lo punya motor sendiri.

Ishh, kan pengen berangkat bareng Kak Sargas.

Iya besok bareng aja.

_______________________

dan berakhirlah chat mereka sampai di situ.

"UHUYYY, YES... YES..., " Alira melompat-lompat di atas kasurnya. Ia senang sekali saat Sargas mau membarenginya berangkat sekolah.

"Hwaa... seneng banget gue, kapan lagi bisa boncengan sama cogan. Mana cogan nya tajir lagi," saking senangnya Alira sampai salto di atas kasurnya.

"Astaghfirullah, Kak Alira ngapain? Malem-malem malah kayak orang kesurupan," Qila menghampiri Alira yang masih berjingkrak jingkrak kesenangan.

ALIGAS [END]Where stories live. Discover now