4

1.2K 172 5
                                    

Queen benar-benar kesal, bukannya mengantarnya ke rumah. Pemuda itu malah membelokkan mobilnya ke kafe yang ramai. Gadis itu menhentakkan kakinya ke tanah, ia sampai lupa etika seorang putri.

"Hei, kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Queen kesal.

"Masuklah!" Ucapnya, lalu pemuda itu masuk terlebih dahulu meninggalkan Queen yang masih berada di luar.Queen mendengus pelan, dulu ia yang memerintah sekarang malah dia yang diperintah.

"Oh, astaga kehidupan macam apa ini?" Seru Queen, lalu menyusul pemuda itu masuk kedalam kafe.

Sampai di dalam kafe, Queen mematung dengan banyaknya pemuda di sana yang tengah menatapnya secara terang-terangan. Perasaannya tidak enak, otaknya menyuruh berlari keluar dari kafe namun hatinya menyuruh tetap tinggal.

"Apa yang kalian lihat?" Queen menoleh saat pemuda yang membawanya tiba-tiba berada di sampingnya, mengikatkan jaket miliknya ke pinggang Queen. Tangan pemuda itu merangkul bahu Queen dan menyuruhnya duduk di kursi yang paling berbeda dari yang lain.

"Ap-

"Diamlah!" Bisik pemuda itu tepat di telinga Queen.

Pemuda itu berdiri, menghadap pemuda-pemuda lain yang kini menatapnya penuh tanya.

"Mulai hari ini, kalian punya Bu bos!" Ujar pemuda yang tidak Queen ketahui namanya.

Pemuda lainnya langsung bersorak gembira setelah mendengar ucapan pemuda itu. "Perkenalkan ratu Alterix, Quennara Zephira Alexius!"

Queen mengerjap pelan saat nama panjang raga yang ia tempati di sebut.

"Selamat datang Queen!" Ujarnya serempak, membuat suara berat mereka menggema di dalam ruangan.

"Ada apa ini?" Tanya Queen bingung.

"Sayang, apa yang ada apa?" Queen menatap tajam pemuda yang lebih tinggi darinya.

"Tutup mulutmu, kau membawaku kemari dan mengakui ku sebagai ratu. Apa kau tidak tahu caranya meminang dengan baik, aku memang belum sempat menikah dulu tapi ka-

"Diam Queen!" Potongnya cepat.

"Bro, kok Queen nolak? Lo culik dia pasti!"

"Iya nih, si Ifzan pasti nyulik tuh cewek!"

Pemuda yang ternyata bernama Ifzan Mckenzo itu menatap datar kepada teman-temannya.

"Ian!" Geram Ifzan pada pemuda yang bernama Ian.

Ian lantas mengangkat tangan kanannya, menunjuk tanda perdamaian.

"Maaf bos." Ucapnya sembari menahan tawa.

"Ifzan? Namamu Ifzan?" Tanya Queen pada Ifzan, pemuda itu lantas menoleh pada Queen.

"Ya Queen, itu namaku." Jawabnya, Queen lantas mengangguk pelan.

"Antar aku pulang!" Queen melewati pemuda-pemuda itu dan berlalu menuju pintu keluar, dirasa Ifzan hanya diam. Queen membalikkan badannya dengan kesal. "Cepat, ini sudah malam kau lihat!" Ucap Queen sembari menunjuk langit yang sudah menggelap.

Yes I'm QueenWhere stories live. Discover now