22

447 61 0
                                    

Queen sudah berganti pakaian, menggunakan pakaian yang nyaman untuk bergerak saat memanah. Queen dan Theo di letakkan di tengah lapangan, saling membelakangi.

Sekarang, target mereka bergerak seperti yang di inginkan oleh Theo. Target itu di letakkan di atas motor dan di kendarai oleh Raja. Queen meneguk ludahnya kasar, melihat Raja yang mengendarai motor. Karena apa, Queen takut Theo salah sasaran. Gadis itu melihat cara memanah Theo sangat buruk.

Motor sudah berjalan, Queen sudah bersiap melepaskan anak panah.

Slazh

Anak panah milik Queen tertancap tepat di lingkaran merah, Queen melompat girang karena tepat sasaran.

Kini giliran Theo, pemuda itu menarik busur panahnya. Memfokuskan pada target yang bergerak, Queen melihat Raja dengan khawatir.

Queen mengigit bibir bawahnya, matanya awas melihat bagaimana cara Theo memanah.

Slazh

Meleset!

Queen menghela nafasnya lega karena Raja baik-baik saja. Ifzan dan teman-temannya berlari ke tengah lapangan, lalu pemuda itu menggendong Queen dan memutarnya di udara.

"Bu bos menang!" Sorak Ian.

Gemuruh sorakan juga datang dari penonton yang melihat secara langsung pertandingan. Ifzan menurunkan Queen, merapihkan anak rambut kekasihnya yang menutupi wajah.

"Hebat amour!" Sekali lagi, Ifzan merasa sangat beruntung.

Sedangkan di sisi Theo, pemuda itu marah sekaligus tidak terima bisa kalah dari seorang gadis. Ia beranjak mendekati Queen dan mematahkan busur panahnya di hadapan sang pemilik.

"Apa yang kau lakukan bodoh?!" Seru Queen murka, busur panahnya patah.

"Apa? Lo curang kan, mana mungkin Lo bisa menang dari gue!" Bentak Theo.

"Jaga mulut Lo!" Karel hendak maju melawan, tapi Zagy menghadang melindungi temannya.

"Apa Lo sengaja goda Raja, supaya dia berpihak sama Lo?"

Queen menggeram marah, dia maju menghadap tepat di arah Theo.

"Harus bagaimana aku membuktikan?" Queen merebut busur panah milik Theo.

"Seperti ini?"

Slazh

Anak panah tepat mengenai buah mangga yang tergantung di pohon.

"Atau ini?"

Slazh

Anak panah mengenai salah satu target yang masih berjajar rapih di lapangan.

Slazh

Anak panah yang baru saja di lepaskan oleh Queen membelah anak panah sebelumnya. Semua orang terdiam takjub, melihat keahlian memanah Queen.

"Atau, yang seperti ini?"

Queen mengarahkan anak panah ke arah Theo, membuat pemuda itu terkejut. 

"Gila Lo?! Mati gue pungut!" Bentak Theo ketakutan.

Queen terkekeh pelan melihat wajah ketakutan Theo. "Takut?" Tanya Queen sedikit mengejek, sudah lama ia tidak melakukan hal semacam ini.

"Aku sudah membuktikan, aku layak menjadi pemenang." Queen tersenyum manis saat Raja, dan Ander datang. "Aku pemenangnya bukan?"

Raja mengangguk. "Queennara pemenang lomba ini."

"Kakak, apa kau lupa namaku? Namaku Queen, bukan Quennara. Aku sudah bilang jika gadis payah itu sudah mati, kenapa terus memanggilku nama gadis menyebalkan itu!"

Yes I'm QueenWhere stories live. Discover now