10

891 129 11
                                    

Quenn bangun pagi-pagi sekali untuk memasak, tadi malam ia sudah di ancam oleh Naira akan dihukum jika mengabaikan perintahnya lagi. Sedang sibuk di dapur, tiba-tiba Naira datang dengan membawa seragam sekolah mirip milik Queen. Naira menyerahkan seragam itu kepada Queen, yang lantas di terima.

"Pakai ini untuk ke sekolah, jangan melanggar perintahku lagi anak sialan. Atau kau akan kujauhkan dari Raja untuk selamanya!" Ancam Naira tajam, Queen melihat seragamnya. Keningnya berkerut saat melihat seragam itu terlihat sangat kecil.

"Ini terlalu kecil." Ujar Queen tenang.

"Aku perduli? Sudah cukup kau mengubah penampilanmu menjadi anak baik, kembali menjadi jalang kecil!" Naira pergi meninggalkan Queen yang mematung, di remasnya seragam ditangan dengan kuat.

Queen meletakkan seragamnya di meja, dan kembali memasak. Selesai dengan acara memasak, Queen masuk ke dalam kamar untuk bersiap. Gadis itu menggunakan seragam pemberian Naira, rok yang sangat pendek dan ketat serta kemeja yang sangat kecil mengakibatkan sesak karena dadanya terlalu terlihat.

Queen menghela nafasnya pasrah, di lepaskan kembali dan memakai seragam miliknya sendiri. Setelah merapihkan rambut dan pakaiannya, Queen keluar dari kamar dan berpapasan dengan Naira saat berada di tangga. Naira menggeram marah melihat Queen yang tidak menuruti perintahnya, dengan cepat Naira menarik Queen kembali ke dalam kamar. Mengambil gunting dan menggunting seragam yang tengah dikenakan oleh Queen.

"Apa yang kau lakukan?!" Pekik Queen terkejut, dengan tindakan Naira.

"Kamu udah melanggar terlalu jauh, sialan!" Bentak Naira, Queen balas menatap tajam Naira. Dia tidak terima di perlakukan secara rendah oleh orang asing.

"Aku? Kau yang sudah melanggar terlalu jauh nyonya, bagaimana jika aku membeberkan semua perlakuan anda dan suami anda ke hadapan publik? Bukankah reputasi dan nama baik keluarga kalian akan hancur?"

Naira terlihat panik, tapi segera mengubah raut wajahnya menjadi sinis. "Apa yang bisa anak kecil sepertimu lakukan?"

Queen tersenyum sinis, matanya menatap datar wanita jahat itu. "Aku bisa melakukan apapun untuk menjatuhkan kalian!" Serunya percaya diri.

"Jangan macam-macam kau sialan!" Naira menjambak rambut Queen, lalu menampar pipi gadis itu. "Dengar ini, kau tidak lupakan jika Raja di genggamanku. Jika kau berani bertindak jauh, jangan salahkan aku jika kau melihat Raja dimakamkan!"

"Sialan!" Desis Queen rendah.

"Cepat, pakai ini!" Naira melemparkan seragam kecil itu tepat di wajah Queen, lali pergi begitu saja setelah menutup pintu dengan keras.

"Kenapa wanita jahat seperti itu bisa bernafas?" Geram Queen.

Ting!

"Sabar nona, jangan sampai terbawa emosi." Ujar Lingling.

Queen mendengus pelan, lalu memungut seragam yang ada di lantai. Menatap nanar seragam yang sedang ia pakai, sudah sobek di bagian perut dan juga lengan.  Jika bukan karena Raja, Queen akan bertindak lebih jauh kepada Naira dan Adrean tentu saja. Queen melihat penampilannya lagi, helaan nafas terdengar dari mulut Queen.

"Lingling, kau sudah menemukan data tentang Ara?" Tanya Queen seraya merapihkan rambutnya yang acak-acakan karena ulah Naira.

"Belum nona, karena itu bukan tugas Lingling. Lingling harus meminta izin dari sistem penjaga di pusat." Jawab Lingling.

"Jadi, tugasmu hanya menemaniku sampai aku nyaman tinggal di dunia modern tanpa kekuatan lebih?"

"Benar nona, Lingling hanya dapat memberikan gambaran dari masa lalu pemilik raga tapi tidak bisa memberikan secara detail. Lingling juga tidak dapat memberikan informasi atau data dari seseorang jika tidak mendapat izin dari sistem penjaga, berbeda dengan sistem yang memiliki tugas lebih. Mereka dapat mengeluarkan benda-benda, memberikan data, serta memberikan rahasia-rahasia pemilik raga sebelumnya." Jelas Lingling.
"Tapi, untuk di keadaan mendesak Lingling dapat membuat keajaiban." Lanjutnya.

Yes I'm QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang