25

528 78 7
                                    

Queen menguap lebar saat guru tengah menerangkan pelajaran di depan, matanya seperti memaksa menutup. Gadis itu merasakan lengannya di senggol seseorang yang tak lain adalah teman sebangkunya, Zia.

"Kenapa Lo?" Bisik Zia pelan.

"Ngantuk." Jawabnya, lalu menyembunyikan wajah di lipatan tangan. "Bangunin kalo istirahat!" Pesannya pada Zia.

Queen terbangun saat Zia membangunkannya, ternyata jam istirahat sudah tiba. Queen meregangkan tubuhnya yang kaku karena tidur dalam posisi duduk. "Untung guru nggak lihat Lo tidur, Queen." Ujar Zia menggelengkan kepalanya pelan.

"Makasih Zi, udah di bangunin." Balas Queen, Zia tersenyum kecil.

"Sans, gue duluan ya." Zia keluar dari kelas, sedangkan Queen menunggu Ifzan yang berkata ingin menjemputnya. Tanpa sadar sudut bibir Queen tertarik mendengar percakapan teman-teman kelasnya mengenai Ara.

"Sepertinya tidak sia-sia aku belajar bermain media sosial." Ucap Queen dalam hati, yang langsung di sahuti Lingling.

"Reputasi Ara sedang di ambang kehancuran nona,"

Queen mengerutkan keningnya samar. "Bagaimana kau tahu?"

"Lingling dapat melihat presentase dari Ara setelah mendapat informasi pribadi tentang gadis licik itu," jawab Lingling.

"Apakah ada kasus baru mengenai Ara?"

Ting!

"Ada nona, anda harus pergi ke tempat hiburan malam yang ada di kota tetangga. Tempat itu bernama 'Crast club' menurut sistem informasi, tempat itu milik keluarga Ara."

"Crast club'? Huh, kenapa aku baru sadar jika nama Crast dan Crest nama samaran Ara hampir sama." Gerutu Queen dalam hati.

Queen yang duduk seperti tengah melamun karena mengobrol dengan Lingling terkejut saat pintu kelasnya terbuka secara kasar, di sana ada Ander serta teman-temannya. Jangan lupakan Ara yang mengekor di belakang sembari memegang ujung baju Ander kuat.

Ander maju dan menggebrak meja milik Queen, sedangkan gadis itu hanya diam. Memasang wajah tenangnya, tidak meras takut atau marah.

"Apa-apaan Lo Queen!" Bentak Ander dengan wajah serta aura menyeramkan, namun bagi Queen itu tidak ada apa-apanya.

"Apa yang apa-apaan?" Tanya Queen tenang, bahkan kini gadis itu sudah berdiri berhadapan dengan Ander sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lo tuduh Ara yang polos dan lugu ini ngelakuin hal keji kaya Lo!" Seru Ander dengan nada tinggi, Queen menutup kedua telinganya.

"Sst, Ander. Kau tahu, suaramu merusak udara!" Balas Queen, "udara sedang panas dan kau malah berteriak seperti itu. Kau tidak takut kuman-kuman dari mulutmu itu menyebar dan menjangkiti teman-teman yang lain?" Ander menggertakan giginya marah, merasa dihina.

"Lo!" Ander menunjuk Queen tepat di wajahnya, "setelah Lo fitnah Ara. Lo nggak takut gue laporin guru?" Queen mengerjap dua kali, lalu tersenyum tipis.

"Jika kau melaporkanku pada guru, bukankah guru akan tahu kelakuan asli Ara?" Queen tersenyum miring, "Ups! Aku lupa, guru tidak percaya pada bukti yang orang suruhan ku berikan. Mereka malah percaya dengan air mata dan tatapan polos gadis tersakiti Ara, oh aku ragu. Apakah Ara masih gadis?"

PLAK

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Queen, bukan Ander pelakunya. Melainkan Ara sendiri, dengan wajah memerah dan air mata yang membasahi seluruh wajah. Jangan lupa dengan ingus yang mengalir dari kedua lubang hidungnya.

"Queen kenapa tuduh Ara kaya gitu, Ara masih suci!" Seru Ara marah, sedangkan Queen tersenyum manis.

"Oh, begitukah? Baiklah, aku hanya curiga. Kenapa kau terlihat marah seperti itu Ara, bukankah kau juga pernah menuduhku tidak suci lagi?" Balas Queen, "apa kau lupa dengan kejadian itu?" Imbuhnya dengan seringai tipis.

"Tapi emang bener Queen sering keluar masuk club malam, apa yang salah dari itu? Tuduhanku benar dan memiliki bukti,"

Queen tersenyum lagi, "maksudmu bukti foto-foto yang dikirim oleh orang tidak di kenal itu?" Ara mengangguk.

"Huft, baiklah. Kak Raja, kau percaya dengan foto-foto ku di club malam?" Queen bertanya pada Raja, tapi pemuda itu hanya diam. "Jika kalian percaya dengan foto-foto yang katanya adalah diriku, kalian harus percaya dengan foto-foto yang aku unggah di media sosial." Jelas Queen sembari menekan kata 'katanya adalah diriku.'

"Nggak bisa gitu, foto Ara bisa di edit." Kini Theo ikut berbicara, Queen meliriknya sekilas.

"Kalau begitu fotoku juga bisa di edit." Balas Queen dengan senyum tipis, "lalu bagaimana dengan video yang aku unggah? Bukankah video-video itu terlalu nyata dikatakan editan." Queen melihat Ara menegang di tempat.

Queen mengedipkan sebelah matanya sebagai tanda pada Gold yang juga berada di ruang kelas Queen, menandakan bahwa Ifzan sedang menjalankan rencana yang sudah mereka rancang semalam. Tak lama, pengumuman  dari pengeras suara terdengar.

"Sekali lagi, panggilan untuk Araya kelas sebelas Seni enam di mohon untuk segera ke ruangan kepala sekolah!"

Tangis Ara pecah kembali mendengar panggilan atas namanya di kumandangkan, Queen yakin Ifzan sudah berhasil membuat semua guru termasuk kepala sekolah untuk melihat foto serta video Ara yang tengah merundung siswa-siswinya.

"Well, aku rasa urusan kalian disini sudah selesai." Ujar Queen dengan seringai tipis, begitu juga Gold. Walaupun samar, Queen dapat melihat jika Gold tengah senang sekarang.

"Urusan kita belum selesai Queen!" Desis Ander, lalu pergi bersama Ara dan yang lain. Mungkin untuk mengantar Ara ke ruang kepala sekolah, Queen tidak memikirkan lagi.

Mata Queen mengerjap pelan saat Raja masih berdiri di tempat, "kau tidak ikut mereka kak?" Tanyanya.

"Lo bahagia?" Bukannya menjawab, Raja malah balik bertanya.

"Bahagia." Jawab gadis itu dengan senyum manis, "lebih bahagia. Jika semua urusanku sudah selesai, aku akan mengajakmu kak." Imbuhnya.

"Maksud Lo?" Tanya Raja bingung.

"Jangan lakukan apapun yang membuat mama dan papa marah, apapun yang terjadi turuti perintah mereka selagi aku belum menyuruhmu untuk memberontak." Jelas Queen, "kau akan tahu nanti. Aku tidak bisa memberitahumu lebih banyak."

Queen menepuk bahu Raja pelan, "jika kau penasaran. Cari tahu saja sendiri, tapi jika sudah tahu langsung tutup mulut dan jangan merusak rencana."









Holla!

Ada yang mau lihat cuplikan video "YES I'M QUEEN" nggak?

Kalau ada Nopi mau unggah di Instagram ❤️


Yes I'm QueenWhere stories live. Discover now