Friend

922 161 22
                                    

Happy reading

.

.

.

Yuta langsung melaju dengan mobilnya menuju rumah sakit setelah Minhyung meneleponnya

"Nana kenapa?" Dia sangat khawatir saat mendengar Nana pingsan

"Kata dokter sepertinya Nana melihat bayangan tentang ingatannya yang hilang dan itu membuatnya ketakutan" sesaat Yuta memikirkan perkataan Jeno "hyung, apa dia mengingat pembunuhan itu?"

"Apa kau sudah mengatakan pada Johnny tentang keadaan Nana?"

"Iya, dia bilang akan segera kemari" Yuta berjalan mendekat ke arah ranjang tempat Nana terbaring

Yuta dengan lembut menggenggam jemari Nana erat "bangunlah, jangan takut. Kami akan menjagamu" bisiknya ditelinga adik kesayangannya

Keesokan paginya, mata Nana mulai mengerjap pelan membiasakan cahaya yang masuk ke retina matanya. Kepalanya terasa sedikit pening, ia menoleh ke kanan dan kiri ada sebuah tiang infus dan kantong infus yang cairannya di alirkan ke tubuhnya

"Rumah sakit lagi" gerutu Nana dalam hati

Nana pelan pelan bangun dan mulai duduk di ranjangnya, ia menoleh ke kanan dan kiri lagi tidak ada siapapun yang ia kenal, tidak ada yang menemaninya

"Anda sudah sadar?" Tanya seorang perawat

"Apa tidak ada yang menemani aku disini?"

"Tadi saya lihat kekasih anda ada disini, mungkin sekarang sedang ke kamar mandi atau mungkin sedang istirahat" perawat itu mengecek kondisi Nana "ada keluhan?"

"Kepalaku sedikit pusing"

"Beberapa saat lagi dokter akan memeriksa anda, istirahatlah kembali"

Nana mencari ponselnya, ia hendak menelepon seseorang tapi ponselnya tidak ada, di dalam tas nya juga tidak ada "kau mencari apa?" Tanya Jeno yang melihat Nana kebingungan

"Ponselku"

"Ini" Jeno menyerahkan ponsel Nana

"Kenapa ada padamu?"

"Tadi ada yang menelepon terus jadi aku menjawabnya, mungkin penting" raut muka Nana terlihat tidak senang dengan apa yang dilakukan Jeno "maaf, tadi yang menelpon PD mu. Apa kau ada jadwal siaran hari ini?"

"Iya, nanti jam 11"

"Dia bilang kalau kau masih sakit, tidak perlu datang" Jeno menyampaikan pesan dari Jongin

Seorang dokter datang memeriksa Nana dan mengatakan kondisinya sudah lebih baik. Nana sudah diperbolehkan pulang jika cairan infusnya sudah habis

"Nana, boleh aku bertanya?"

"Hm apa?" Nana terlihat tidak berminat menjawab Jeno

"Sebenarnya kau semalam kenapa?"

"Aku juga tidak tau, tiba tiba.." Nana menghentikan kata katanya

Prendimi (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now