📌Extra chapter 2

1K 156 24
                                    

Sebelum lanjut ceritanya aku mau curhat dikit tentang perjalanan aku nulis cerita ini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sebelum lanjut ceritanya aku mau curhat dikit tentang perjalanan aku nulis cerita ini

Awal aku publish cerita ini bersamaan dengan cerita 'obsesi vs cinta'. Di awal awal cerita aku sempat punya pikiran unpub book ini, alasannya karna agak kecewa sama respon pembaca yang lebih sepi dari pada book OvC.

Book OvC itu dari awal udah dapet respon yang bagus dari pembaca, jumlah votenya dan yang lihat jomplang banget sama prendimi:(
Jadi aku sempat kayak 'ah pada gak suka ya sama cerita kriminal'
Padahal cerita ini gak 100% tentang kriminal, sampe aku tulis di deskripsinya biar pembaca tau kalo ada cerita romancenya juga
Bener bener patah semangat awalnya

Tapi kita nggak akan tau apa yang akan terjadi kedepannya saat mendekati ending, wwah aku terharu banget respon pembaca lebih dari yang aku bayangkan. Bahkan lebih dari cerita OvC

Soo, aku penulis Prendimi mau ngucapin banyak banyak banyak banyaaaaaaak terimakasih untuk suport pembaca dan maaf kalau seandainya extra chapternya nggak sesuai ekspektasi kalian

Maaf kalau ada typo

Happy reading yeorobun

.

.

.

Satu bulan setelah hari penangkapan..

"AAAAAAARGH" teriakan seperti itu sudah menjadi hal rutin terdengar dirumah Na Yuta "JANGAN.. JANGAN!! AAAARGH"

Cklek..

Brak..

Suara pintu terbuka cepat, seorang lelaki masuk berlari ke arah tubuh perempuan yang lebih muda darinya. Na Yuta menghampiri Nana yang terduduk memeluk lututnya dipojok kamar, tubuhnya gemetar, ia benamkan wajahnya di antara lututnya

"Nana!" Yuta mengulurkan tangannya untuk memeluk tubuh adiknya

"AAAARGGH.. JANGAN!" Dan Nana terus menepis tangan Yuta yang berusaha memeluknya

"Nana! Ini oppa, lihat!"

"JANGAN!" Nana masih terus berteriak berusaha menyingkirkan tangan Yuta dari tubuhnya

"Nana, ini oppa! Buka matamu Na, lihat ini oppa!" Perlahan Nana mulai tersadar bahwa apa yang ia lihat baru saja hanya mimpi, perempuan muda itu akhirnya membiarkan Yuta memeluk tubuhnya yang masih gemetar

"Jeno..."

"Tidak apa, itu hanya mimpi. Jeno baik baik saja" ujar Yuta menenangkan

Prendimi (NoMinGS) ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora