Guess

789 144 24
                                    

Terimakasih banyak suport kalian untuk cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terimakasih banyak suport kalian untuk cerita ini

Happy reading

.

.

.

Jeno sampai di parkiran gedung Neo tepat saat Nana memulai memandu acaranya, ia tersenyum mendengar suara Nana dari radio mobilnya. Pandangannya tertuju pada Neo cafe, ia mengamati semua kegiatan yang ada di dalamnya, jika instingnya sebagai seorang polisi benar maka orang itu akan ada di dalam cafe

Selama 30 menit Jeno terus saja mengamati cafe dari tempat parkir, ia masih menimbang nimbang apakah dia akan masuk ke cafe atau tidak. Selama ini dia tidak pernah masuk ke cafe itu tanpa Nana, selama ini Jeno hanya menunggu Nana di tempat parkir atau terkadang ikut ke lantai tiga bersama Nana

Kalau sekarang dia tiba tiba masuk ke dalam cafe seorang diri, apa itu akan menimbulkan kecurigaan dari orang itu atau tidak. Pemikiran seperti itu yang sedari tadi membuatnya ragu untuk masuk ke dalam cafe

Yang ia hadapi sekarang bukan penjahat abal abal cap kacang tanah tapi seorang penjahat yang cerdas dan sudah mempunyai brand yang cukup terkenal. Jeno tau tidak akan mudah untuk menjatuhkan penjahat itu hanya dengan siasat kelas rendahan, ia juga harus mengerahkan kecerdasannya yang mungkin masih dibawah orang itu

Jeno menggelengkan kepalanya tidak mau mengakui kalau orang itu lebih cerdas, Jeno seorang polisi dan orang itu hanya penjahat, penjahat yang harusnya takut pada polisi bukan sebaliknya

Setelah melalui beberapa pertimbangan Jeno memutuskan untuk turun dari mobilnya dan pergi menuju cafe. Semua orang bisa pergi ke cafe untuk membeli kopi, tidak ada yang mencurigakan bukan?

"Oh bapak polisi, selamat datang" sambut seseorang yang berada di balik meja kasir "bisa saya terima pesanan anda"

"Espresso satu"

"Espresso satu?" ia mengulangi pesanan Jeno untuk memastikan "apa kau sedang mengantuk?"

"Iya, ternyata menunggu Nana selesai membosankan"

"Kenapa tidak pulang saja, disini banyak orang siap mengantar Nana kemanapun. Aku juga akan dengan senang hati mengantarnya sampai ujung dunia"

"Tapi aku yang tidak senang"

"Sepertinya kau tipe kekasih yang pecemburu dan over protectif?" Senyuman orang itu terlihat seperti mencemooh Jeno

"Kau benar sekali" Jeno terus menatap mata lelaki dihadapannya, berusaha untuk mengintimidasi orang tersebut tapi orang itu seakan mempunyai kekuatan yang lebih besar hingga tatapan Jeno dibalas juga tanpa rasa takut sedikitpun

Prendimi (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now