Dating

817 149 3
                                    

Happy reading

.

.

.

"Kenapa melihatku terus seperti itu?" Tanya Jeno yang melihat Nana terus memperhatikannya selama perjalanan sejak keluar dari cafe

"Tidak apa. Kita mau kemana?"

"Kau ingin kemana?" Jeno meraih jemari Nana dan menggenggamnya

"Terserah"

"Sungguh?" Nana menjawabnya dengan mengangguk "pertama, kita makan dulu. Aku lapar"

Hari ini Nana juga akan menurut saja kemana Jeno membawanya pergi, ternyata membiarkan orang lain mengurus beberapa hal cukup menyenangkan, perempuan cantik itu jadi memiliki pengalaman yang baru dan berbeda

Pergi ke sebuah restauran kecil dengan sajian menu menu rumahan tradisional Korea adalah pilihan Jeno siang ini. Nana diam saja memandangi Jeno yang sedang memesan beberapa menu makanan

Selama dua puluh menit mereka menunggu pesanan mereka datang, akhirnya yang ditunggu pun datang. Aroma yang menggugah selera tercium dari makanan yang kini tersaji di hadapan mereka

Nana sedikit mengerutkan dahinya saat melihat begitu banyak menu di atas meja mereka, sungguh Jeno memesan begitu banyaknya

"Bukankah ini terlalu banyak Jen?"

"Aku lapar" singkat Jeno dan langsung melahap makanan yang ada di meja

"Kau seperti tidak makan selama seminggu saja"

"Hm. Aku memang tidak selera makan seminggu ini"

"Kenapa?" Jeno tidak menjawab pertanyaan Nana, ia terus saja fokus memasukkan makanan ke mulutnya

Tidak mungkin Jeno bercerita kalau dia tidak nafsu makan karna tidak bisa bertemu Nana, itu bukan gaya Jeno saat ini. Mau ditaruh mana wajah tampannya kalau ia mengakui merindukan perempuan di depannya ini, Nana mengenalnya sebagai laki laki sebeku kutub selatan, ia akan mempertahankan itu

Melihat Jeno yang makan dengan lahap, Nana jadi merasa kenyang. Dari tadi dia hanya memandangi Jeno makan sambil sesekali mengambilkan daging untuk Jeno. Kenapa Jeno terlihat imut sekali saat makan dengan lahap

Berkali kali Nana mengembangkan senyumannya merasa gemas dengan cara makan Jeno, pipinya yang menggembung karna terlalu banyak memasukkan makanan ke mulut sungguh membuat Nana ingin mencubitnya

"Mwakwanlah, kenwapwa diam sajwa" ujar Jeno dengan mulut penuh makanan

"Melihatmu saja sudah membuatku kenyang" Jeno menghentikan kunyahannya dan menatap Nana

"Bukwa mwulutmu" Nana menurut dan membuka mulutnya saat Jeno menyendokkan nasi dan beberapa lauk "bagaimana? Enak kan?"

Nana mengangguk dan mulai memakan nasi yang ada di mangkuknya sendiri

Hal sesederhana ini entah kenapa bisa menggetarkan hati Nana, Jeno tidak perlu merayunya dengan kata kata manis dengan perbuatan Jeno yang terlihat sepele dan manis begitu saja bisa membuat jantungnya berdebar lebih kencang

Prendimi (NoMinGS) ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora