Fish

804 149 7
                                    

Happy reading

.

.

.

"Jeno.. tolong aku.. Jeno.."

"Jeno!!!"

Jeno terhenyak saat seseorang menggoyangkan badannya dengan cukup keras, menariknya langsung ke dunia nyata setelah dia terjebak di alam mimpi. Ia melihat sekitar menemukan Lucas berada disampingnya, satu hal yang ia syukuri saat melihat Lucas "untung hanya mimpi"

"Teleponmu berdering terus!"

Jeno mengusap wajahnya kasar untuk mengembalikan semua kesadarannya, ia tertidur dan sempat bermimpi tentang sesuatu hal yang membuatnya sampai berkeringat dingin

"Jawab teleponmu! Kau tidak dengar dari tadi benda itu berdering terus!!" Lucas kembali meneriaki Jeno yang masih mengumpulkan kesadarannya

"Hallo Na?" jawab Jeno dengan suara berat

"Jeno"

"Ada apa?"

"Mimpi itu datang lagi Jeno"

"Mimpi?"

"Iya, mimpi tentang Park Mirae. Kenapa dia selalu mengganggu tidurku Jeno. Dia sudah meninggal" suara Nana terdengar lirih dan bergetar karna ketakutan

"Apa yang kau lihat?"

"Aku melihat seseorang memakai jas hujan lalu memukuli Mirae sampai dia tidak bergerak, Jeno aku takut"

"Kau mengenal orang yang memukulinya?"

"Tidak, wajahnya tertutup jas hujan. Mimpinya terasa nyata sekali Jeno"

"Tidurlah lagi, jangan dipikirkan. Itu hanya mimpi" Jeno coba untuk menenangkan Nana "besok pagi aku akan menemuimu, kalau aku menemuimu sekarang ketua Na pasti akan marah"

"Itu menakutkan Jeno"

"Itu hanya mimpi, sekarang tidurlah lagi. Tidak ada yang perlu di takutkan, ada aku disini. Aku akan menjagamu"

"Jeno"

"Hm. Tidurlah lagi"

□ ~PRENDIMI~ □

Nana tersenyum bahagia saat melihat kekasihnya sudah berada di ruang tamu rumahnya. Seperti biasa, laki laki sipit itu terlihat sangat tampan dan mempesona apalagi saat dia tersenyum

Tanpa memedulikan siapapun yang ada disana Nana langsung berhambur memeluk tubuh Jeno. Ia ingin sekali melepaskan rasa takutnya yang sejak semalam dia simpan sendiri, mungkin pelukan Jeno bisa membuatnya lega

"Yyaaa!!! Apa yang kalian lakukan!" Yuta yang akan berangkat bertugas kaget melihat yang dilakukan adiknya. Ia pun mendekat dan melepas pelukan Nana pada Jeno

"Oppa!!" Keluh Nana tak terima "satu minggu aku tidak bertemu dengan Jeno, apa salah kalau aku rindu!"

"Nana ingat apa yang oppa katakan kemarin malam!!"

Prendimi (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang