Misunderstanding

847 147 4
                                    

Happy reading

.

.

.

"Masuklah dulu, 0423. Bukalah"

Setelah mematikan sambungan teleponnya dengan Jeno, Nana masih berdiri di depan pintu, ia ragu akan masuk atau tidak

Hari ini ulang tahunnya, ia ingin memberi kejutan untuk Jeno kalau dia sudah bisa berjalan tanpa tongkat jadi pagi itu dia berniat menemui Jeno di apartemennya. Setelah cukup pertimbangan dia memutuskan untuk masuk lebih dulu lagi pula Jeno sudah mengijinkannya

Saat masuk Nana disambut oleh keadaan apartemen yang lumayan berantakan, ia pikir mungkin bahu Jeno masih sakit untuk dibuat mengerjakan pekerjaan rumah, lebih baik ia membantu Jeno sedikit agar rumahnya tampak bersih seperti pertama kali dia kesini

Yang pertama ia membereskan beberapa baju Jeno yang ada di sofa dan di atas tempat tidur, ia menaruhnya di dalam mesin cuci, hanya menaruhnya biar nanti Jeno sendiri yang mencuci. Selanjutnya ia membersihkan lantai dengan vacum cleaner sambil membereskan barang barang yang terlihat berantakan

Sampailah ia ke depan rak buku Jeno yang menghadap sofa, ia mematung sebentar di depan rak itu melihat pigora sebuah foto. Ada foto Jeno dan Yeeun, ada sedikit rasa tidak enak dihatinya, perasaan cemburu. Saat ini dialah kekasih Jeno tapi kenapa Jeno masih memajang foto Jeno dengan Yeeun, apa Jeno masih mencintai Yeeun sampai lelaki itu masih memajang foto mereka berdua

"Eonni, maaf" gumam Nana seorang diri

Dengan perasaan kesal Nana mengambil pigora itu dan memasukkannya ke sebuah laci, nanti dia akan melakulan selca dengan Jeno dan akan memajang foto mereka berdua sebagai ganti foto Jeno dan Yeeun

Setelah membereskan rumah, perempuan itu beranjak menuju kitchen sink untuk mencuci beberapa peralatan makan Jeno. Entah sudah berapa hari Jeno tidak mencucinya sampai tercium sedikit bau tidak sedap dari sana, Nana hanya bisa menghela nafas lelah melihat tumpukan itu

"Padahal sudah ku peringatkan untuk mencucinya" gerutu Nana

Saat Nana hampir selesai mencuci piring dan kawan kawannya, Jeno datang dan langsung menanyakan kenapa Nana melakukan itu semua. Bagi Nana membersihkan rumah, mengurus rumah adalah hal biasa. Masih ingat kan? bagaimana peran Nana di keluarganya setelah ibunya meninggal, jadi baginya membersihkan rumah Jeno itu hal biasa untuknya

Nana tersenyum kecut saat Jeno pergi ke kamar mandi, laki laki itu belum menyadari kalau dia sudah berjalan tanpa tongkat. Padahal pikir Nana Jeno akan langsung terkejut, nyatanya tidak

Setelah Jeno selesai mandi barulah yang diharapkan Nana terpenuhi, Jeno terkejut dan terlihat khawatir saat sadar Nana berjalan tanpa tongkat, reaksi yang tidak diharapkan Nana keluar dari Jeno. Kenapa Jeno malah ikut marah saat tau dia pergi terapi sendiri

Wajah lelaki itu langsung terlihat masam, nada suaranya pun terdengar penuh emosi lalu apa ini? Apa seperti ini cara memberi hadiah pada kekasihnya, walaupun Nana senang mendapat hadiah itu tapi perlakuan Jeno membuatnya sedikit sakit hati. Tidak romantis sama sekali

Semakin sakit hati lagi saat Jeno memberinya pilihan antara dia dan Minhyung, kenapa harus membahas Minhyung? Bukannya Jeno pernah bilang tidak akan membahas Minhyung lagi saat mereka bersama. Lebih baik Nana pergi saja sebelum semakin emosi lagi

Prendimi (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now