C. Ketakutan

535 80 3
                                    

Tadinya mau upload pagi. Eh kelupaan.

Jadi up sekarang aja.

Selamat membaca ~

•••

Sepanjang malam Baekhyun tidak meninggalkan Hera. Ia duduk dikursi meja belajar yang ada disisi ranjang, setelah memanggil dokter dugaannya benar.

Obat penenanglah yang sekarang menguasai tubuh ringkih itu. Baekhyun hanya akan menunggu Hera terbangun untuk meminta penjelasan gadis itu tentang semalam.

Apa yang sebenarnya terjadi ? Dan kenapa Hera bisa bersama pria pria itu.

Saat matahari mulai terbit Baekhyun baru beranjak dari sana menuju kamarnya untuk membersihkan diri sebelum membuat sarapan. Ia benar benar tidak tidur sama sekali, sampai wajahnya terlihat lebih lelah dari biasanya.

Hampir satu jam Baekhyun berkutat dengan peralatan masak hingga hidangan sudah siap diatas meja. Baekhyun menaiki tangga untuk menuju kamar Hera, mengetuknya beberapa kali sebelum membuka pintunya.

Maniknya berubah sendu saat mendapati Hera yang memeluk lututnya diatas ranjang dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala.

Baekhyun melangkah masuk, mendekati Hera yang menatap kosong pada ranjang dengan dagu yang bertumpu diatas tekukan lututnya.

"Kau tidak ingin bangun dan sarapan ?" Tanya Baekhyun lembut.

Baekhyun tau gadis itu masih sangat syok. Mungkin Hera sempat sadar saat kejadian itu, dan berakhir seperti sekarang.

Baekhyun sudah berdiri disamping ranjang sementara Hera masih diam tanpa mau repot repot menoleh pada pria itu. Baekhyun mengambil segelas air yang ada diatas nakas, lantas beringsut mendekat memberikan Hera minum.

Saat atensinya menangkap gelas yang disodorkan oleh Baekhyun, Hera menoleh pada pria yang sekarang sudah duduk ditepi ranjang.

Hera ingin tapi ia takut. Tenggorokannya terasa kering dan ia butuh minum.

"Aku tidak mencampurkan apapun didalamnya." Baekhyun seperti bisa membaca pikirannya. Pada akhirnya Hera mengeluarkan tangannya dari balik selimut untuk mengambil gelas itu dan meminum air yang ada didalamnya hingga tanda.

Baekhyun membantunya memegang gelas dan kemudian menaruhnya kembali saat Hera sudah menghabiskan airnya.

"Aku akan membawakan sarapanmu jika kau tidak ingin turun."

Baekhyun sudah berbalik saat suara serak Hera mengintupeksi.

"Kemarin—"

Tanpa berbalik Baekhyun menjeda ucapan Hera, "Nanti saja penjelasannya." Kakinya baru akan melangkah dan suara Hera lagi lagi terdengar.

"Juno..." Baekhyun menghembuskan napas lalu berbalik, menyeret kursi meja belajar didekat tepi ranjang lalu ia mendaratkan tubuhnya diatas sana.

Kedua lengannya bertopang pada lututnya menatap Hera yang setia menatap kosong pada selimut yang masih membalut sembilan puluh persen tubuhnya.

"Aku tidak tau dia akan melakukan itu." Cicit Hera dengan wajah memerah menahan tangis.

Hera berharap ia bisa memutar waktu dan tidak pergi, pasti hal ini tidak akan terjadi padanya. Hera juga berhutang pada Baekhyun, jika pria itu tidak datang tepat waktu entah apa yang terjadi padanya.

Bahkan bisa saja ia menjadi boneka seks untuk ketiga pria yang sudah Hera anggap sebagai teman.

Walau ketakutannya masih mendera tapi Hera berusaha membuka mulutnya. Memberitahu Baekhyun apa yang sebenarnya terjadi.

Baby Sitter A++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang