Y. Karna Dia

392 57 26
                                    

Suasana hari ini sangat cerah hingga mampu membakar siapa saja yang sedang beraktivitas diluar rumah seperti para mahasiswa Seoul music university yang sedang dalam jadwal makan siang.

Semua kelas dibubarkan tepat lima menit yang lalu dan sekarang Hera dan Jihan sedang berjalan menuju kafetaria yang ramai akan para manusia itu.

Jihan yang tak tahan dengan panasnya terik mata hari yang seperti menembus setiap dinding kokoh itu membuat buku catatan ditangannya digunakan sebagai kipas untuk mengusir hawa panas disekitarnya.

"Kenapa hari ini panas sekali. Aku seperti akan dehidrasi saja jika satu jam tidak minum air." Keluh Jihan dengan keringat kecil di leher dan dahinya.

Herapun sama kepanasannya tapi tidak seperti Jihan. Gadis itu lebih terlihat santai meski merasakan apa yang Jihan rasakan juga.

"Jika kau terus bergerak seperti cacing itu akan membuatmu semakin kepanasan." Ucap Hera tak habis fikir dengan teman satu fakultasnya itu. Bayangkan saja, sejak pagi gadis itu sudah bisa Hera pastikan bolak balik ke perpustakan dan ruang music sebanyak 7 kali, hanya untuk mempersiapkan mengambilkan nilai yang akan diadakan esok harinya.

Wajar saja, Jihan adalah ketua kelas. Jadi seperti itulah nasibnya.

Untung saja Hera menolak tawaran jabatan itu. Jika tidak nasib Hera mungkin akan lebih parah dari gadis Han itu. Apalagi dengan Lee Jieun yang sekarang menjadi asisten dosen mereka. Mendnegar Jieun menjadi asisten dosen saja sudah bisa membuat Hera seperti ingin mengundurkan diri dari universitas ini jika saja ia tidak ingat tujuan awalnya.

Sudah dibilang kan kehadiran Jieun membuat Hera merasa tak nyaman semakin lama semakin tertekan. Hera ingat sekali saat mereka tak sengaja bertemu diparkiran saat Baekhyun menjemputnya. Tatapan yang diberikan perempuan Lee itu terlihat sekali tidak ikhlas melihat Hera diperlakukan dengan manis oleh Baekhyun.

Untung saja pada saat itu yang menyadari atensi Jieun hanya Hera dan oleh karena itu, sejak hari itu Hera selalu meminta Baekhyun menjemputnya di cafe dipersimpangan jalan dekat kampusnya untuk meminimalisir pertemutan tak terduga dari Lee Jieun dan Juga Baekhyun karena jika boleh jujur, Hera kesal dengan tatapan Jieun kepada Baekhyun.

Ya, Hera cemburu.

Untung saja hingga sampai ini tak ada kejadian tak diinginkan antara Jieun dan Hera. Meski perang dingin bisa sedikit terasa saat mereka berpapasan, apalagi sekarang Jieun adalah asisten dosen yang sangat di percaya hingga saat mereka akan melakukan praktik untuk pengambilan nilai. Jieunlah yang melakukannya.

Hal itu mendapatkan reaksi beragam dari para mahasiswa. Pro dan Kontra. Dan Hera-Jihan tentusaja berada dipihak kontra. Apalagi dengan Jihan, gadis Han itu sudah bekerja keras menyiapkan keperluan kegiatan praktikum ini agar bisa mendapat simpati baik dari dosen mereka namun semuanya sia sia saat yang masuk kedalam ruang studio mini yang digunakan sebagai tempat praktikum adalah sang asisten dosen. Alias LEE JIEUN.

Perempuan anggun dan modis yang berstatus mahasiswa S2 juga asisten dosen itu naik keatas panggung yang sudah tersedia piano hitam yang begitu elegan.

"Langsung kita mulai saja." Ucap Jieun sembari berjalan menuju piani hitam mengkilap itu. Ia menghadap puluhan mahasiswa yang duduk dibangku penonton.

"Kalian pasti sudah mendapatkan informasi bahwa hari ini saya yang menggantikan Mrs. Vanna." Ucapnya sekali lagi sebelum membuka map yang tadi ia bawa. Map berisi data data nama mahasiswa yang sekarang berada dihadapannya.

Manik cantik nan lentik yang menatap selembar kertas didalam map mencari satu nama incaran. "Kita mulai dari... Ji Hera." Ujarnya sembari menatap kedepan mencari keberadaan orang yang namanya baru saja ia panggil.

Baby Sitter A++Where stories live. Discover now