V. Resmi

534 55 9
                                    

Setelah kejadian di Everland Baekhyun langsung membawa Hera pulang. Gadis itu benar benar tak mau lepas darinya barang sejanakpun dan Baekhyun juga tidak ada niatan untuk berjauhan dengan Hera sedikitpun.

Jadilah sekarang mereka berada dikamar Hera, berbaring saling berhadapan dan berpelukan. Baekhyun yang masih memakai kemeja biru memeluk tubuh mungil Hera yang sudah dibalut piayama. Karena setelah sampai dirumah Baekhyun menyarankan Hera membersihkan dirinya lebih dulu agar gadis itu merasa lebih segar. Dan Hera menyetujuinya dengan catatan Baekhyun sama sekali tidak boleh pergi kemanapun. Dan tentu saja sang pria menurutinya.

Baekhyun hanya duduk dikamar Hera walau sempat meninggalkan Hera yang sedang membersihkan diri dikamar mandi untuk membuat susu hangat.

Setelah itu tanpa Hera meminta Baekhyun menemaninya tidur sambil memeluknya seperti sekarang.

Nyaman dan hangat.

Itulah yang Hera rasakan sekarang. Berada dipelukan Baekhyun ia selalu merasa aman sama seperti berada dipelukan sang ayah.

Telapak tangan Baekhyun tak henti mengusap punggung Hera. Membantu gadis itu agar beristirahat lebih tenang karena Baekhyun masih bisa melihat ketakutan dimanik gelap milik Hera.

Gadis itu belum bercerita mengenai awal yang terjadi. Tapi Baekhyun juga tak segenap hati untuk menanyakannya, karena setiap membayangkan kejadian beberapa jam lalu, selalu saja mampu membangkitkan emosi Baekhyun hingga tak terkendali.

Baekhyun menunduk melihat Hera yang masih membuka matanya.

"Tidak ingin tidur ?" Tanya Baekhyun lembut dengan tangan yang mengusap kepala belakang sang gadis.

Hera mendongak lalu menggeleng pelan sebelum memejamkan matanya untuk bersandar didada Baekhyun. Semakin merapat pada tubuh kokoh yang ada dihadapannya itu.

"Sekarang aku mengerti maksud dari ucapanmu." Hera bergumam didadanya.

Baekhyun mengernyit tak mengerti apa yang Hera ucapkan. Baekhyun akan bertanya namun Hera lebih dulu mendongak menatap redup kearah Baekhyun.

"P-pria itu-" suara Hera sedikit tercekat dan terbata saat ingin mengatakannya sampai membuat Baekhyun langsung memeluknya menenangkan.

"Tidak apa. Tidak usah mengatakannya." Bisik Baekhyun pelan. Tangannya mengusap kepala Hera dengan lembut. Tapi Hera malah menggeleng kuat lantas kembali menjauhkan wajahnya yang menempel didada Baekhyun untuk menatap sang empu.

"Pria itu-ku kira itu kau, jadi aku tersenyum saat dia memelukku karena aku akan jatuh." Hera tidak berani mengatakannya sambil melihat wajah Baekhyun maka dari itu ia mengalihkan pandangannya dengan melihati leher Baekhyun.

"Lalu dia tiba tiba seperti itu Baekhyun. Dia-dia -"

"Sstt..." Baekhyun menarik dagu Hera saat sang empu mulai terlihat panik. Wajah Hera sekarang dibawa mendongak hingga mereka saling menatap dengan jarak yang sangat dekat. Tangan Baekhyun terangkat mengusap pipi Hera yang pucat.

"Tidak apa, kau sudah disini bersamaku sekarang." Baekhyun tersenyum sebelum dengan tak warasnya mendaratkan bibirnya dikening Hera. Menempel dengan cukup lama dan dalam sampai Hera memejamkan matanya dengan spontan begitu merasakan benda halus itu dikeningnya.

Begitu melepas kecupannya dari kening Hera, Baekhyun langsung disambut dengan tatapan penuh tanya dari Hera. Meski pipi sang gadis kembali berwarna merah tapi mata itu menyorotkan kebingungan padanya.

"U-untuk apa semua kecupan ini ?" Tanya Hera sepelan mungkin namun tetap didengar oleh Baekhyun.

Pria itu terdiam dan malah menyelami manik Hera yang sangat jernih. "Untukmu."

Baby Sitter A++Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon