- Kebenaran Part 3

551 63 26
                                    

Part ini bener bener bener panjang ngga ngotak aku harap kalian sabar sabar bacanya. Dan ini part terakhirnya... Yang kalian tunggu tunggu.

Enjoyed Guys >.<
•••

"Ayah." Suara Hera tercekat begitu orang disana berbalik.

Tubuh yang masih tetap tegap meski lebih kurus dari satu tahun lalu Hera lihat sekarang berdiri nyata di depan sana. Hera tidak tau apa yang ia rasakan sekarang. Rasanya bercampur manjadi satu antara takut dan senang melihat sang ayah telah kembali.

Harusnya Hera berlari memeluk ayahnya bukan ? Tapi sekarang Hera malah memilih menggenggam erat tangan Baekhyun yang begitu dingin. Sentuhan hangat dari tangan Hera menyentak Baekhyun hingga pria itu menoleh dengan raut yang tak jauh beda dari Hera.

Keduanya saling menatap untuk sementara waktu sebelum Hera memalingkan wajahnya untuk menatap sang ayah yang masih diam berdiri didepan sana dengan ekspresi datar.

"Ayah, kami-"

"Pergilah kekamarmu Hera. Bukankah kau ada kelas disetiap hari Senin ? Tapi sekarang kau belum bersiap sedikitpun." Suara bariton itu bagaikan perintah mutlak untuk Hera. Hera ingin menolak namun seolah suara bariton sang ayah bagaikan perintah yang tak bisa dielak mau tak amu Hera dengan berat hari melepas genggaman tangannya pada tangan Baekhyun.

Tatapan tak ikhlas Hera menyoroti pria itu. Baekhyun tersenyum dan mengangguk kecil untuk meyakinkan Hera.

"Bersiaplah." Gumam pria itu sebelum Hera benar benar melepas genggam tangan mereka dan pergi ke kamarnya dengan perasaan tidak ikhlas. Bahkan disetiap beberapa langkah Hera menolehkan kepalanya hanya untuk memastikan bahwa sang ayah tak menghakimi Baekhyun seorang diri.

Begitu atensi Hera menghilang dilantai dua. Joongki menatap lekat kearah pemuda yang masih diam ditempatnya itu.

"Baekhyun."

Baekhyun tersentak dan sontak menjawab, "Ya."

"Ikut aku sekarang."

Joongki lebih dulu pergi naik kelantai dua menuju ruang kerjanya sementara Baekhyun menahan nafas ditempat. Ia meneguk ludahnya tanpa sadar sebelum pergi mengikuti Joongki.

Sementara didalam kamar Hera benar benar tidak bisa fokus untuk bersiap pergi ke universitas. Ia khawatir akan Baekhyun yang bisa saja di marahi oleh sang ayah. Sejak tadi Hera dibuat gagal fokus memikirkan nasib kekasihnya itu.

Ia bahkan sempat salah mengambil pasta gigi dan malah mengambil sabun cuci muka. Untung saja Hera lebih dulu sadar sebelum ia menyikat giginya menggunakan sabun cuci muka.

Jika ada rekor, mungkin ini adalah rekor tercepat Hera saat bersiap. Ini bahkan tidak sampai 10 menit dan Hera sudah selesai bersiap, benar benar memecahkan rekor.

Sembari membawa tasnya Hera berjalan mengendap kearah ruang kerja sang ayah dimana ia tadi sempat mendengar pintu ruang kerja snag Ayah yang terbuka dan tertutup. Sudah dipastikan kedua prianya itu berada disana.

Hera menempelkan telinganya lekat lekat pada pintu putih itu. Namun hanya samar samar yang tak bisa Hera dengn jelas dari dalam sana.

"Heish ! Apa yang mereka bicarakan." Gumam Hera kesal. Ia semakin melekat pada pintu, wajahnya yang memelas terlihat kasian sekali membuat seseorang yang mengamatinya dari jarak tak jauh menggelengkan kepalanya.

"Ayah tidak memarahi Baekhyun-ku kan ?" Tnaya Hera pada dirinya sendiri, sementara telinganya mencoba fokus mendengar suara samar dari dalam sana.

"Kau sudah siap." Teguran dari seseorang mengejutkan Hera hingga tubuhnya terlonjak cukup kuat dari tempatnya.

Baby Sitter A++Where stories live. Discover now