S. Three.Six.Five

435 58 3
                                    

Entah siapa yang lebih dulu memulainya. Tapi posisi mereka saat ini terlihat sangat nyaman untuk keduanya. Duduk diatas sofa dengan posisi yang sangat intim.

Baekhyun yang duduk dengan kaki lurus diatas sofa sedangkan Hera duduk diantara kaki Baekhyun yang sengaja dibuat celah diantara keduanya. Tubuh Herapun bersandar manis didada Baekhyun yang sekarang bersandar pada lengan sofa.

Merekapun tidak ingat siapa yang memulainya lebih dulu tapi kalau boleh diakui, keduanya sangat nyaman dengan posisi seperti ini. Terutama Hera yang sedari tadi merasakan usapan lembut dikepalanya.

Telinga Hera yang menempel didada Baekhyun merasakan getaran ketika pria itu mulai mengeluarkan suaranya.

"Aku baru tau kalau kau hebat bermain piano." Puji Baekhyun, ia masih terngiang-ngiang akan permainan piano Hera yang begitu hebat.

Hera bergumam sebagai balasan membuat Baekhyun merasakan dadanya bergetar. "Aku memang bisa bermain piano." Ujarnya sembari mendongak sedikit.

"Tapi kenapa selama ini aku tidak pernah melihatmu memainkan piano ?" Hera terdiam menerima pertanyaan yang tersarat penuh penasaran dari Baekhyun. Pasalnya sudah hampir setahun sejak Baekhyun tinggal seatap dengan gadis itu. Tapi Baekhyun bahkan tidak pernah sekalipun melihat Hera memasuki ruang kerja sang ayah hanya untuk bermain piano.

"Aku sudah lama berhenti." Hanya jawaban singkat yang Hera berikan. Tapi seolah Baekhyun tidak puas dengan jawabannya pria itu kembali bertanya dengan alis yang menukik penasaran.

"Kenapa ?"

Baekhyun menunduk agar bisa melihat wajah Hera yang bersandar nyaman didadanya. Hera yang merasa diperhatikan ikut mendongak melihat Baekhyun dengan sedikit mengangkat kepalanya.

"Kau ingin tau ?"

Baekhyun bergumam mengangguk ringan. "Kau terlihat sengat handal saat memainkan piano tadi. Aku penasaran apa yang membuatmu berhenti."

"Ceritanya panjang. Kau tetap ingin dengar ?" Tanya Hera lemah. Ia kembali merebahkan kepalanya didada Baekhyun yang naik turun secara beraturan.

"Aku tidak akan bertanya jika tidak ingin mendengar. Ceritakan." Titah Baekhyun.

Hera terdiam sebentar sampai Baekhyun ingin menegurnya lagi.

"Kata Ayah, piano itu milik Ibu." Baekhyun sedikit terkejut saat Hera mengucapkan kata ibu. Karena selama ini Hera tidak pernah membahas sedikit pun tentang ibunya. Baekhyunpun tau kalau ibu Hera sudah meninggal 18 tahun silam.

"Ibumu suka bermain piano ?"

"Ibuku seorang pianis. Aku hanya tau dari cerita Ayah."

Baekhyun diam serius mendengarkan cerita Hera. Walau banyak yang sudah ia ketahui tetapi juga banyak yang belum ia ketahui. Terlebih dari sudut pandang gadis ini.

"Aku sangat ingat saat pertama kali meminta ayah untuk mencarikanku guru piano. Aku ingin bisa bermain piano. Saat itu kurasa umurku 5 tahun."

Hera mendongak meminta perhatian Baekhyun. "Kau tau alasan mengapa aku ingin sekali bisa bermain piano padahal umurku baru 5 tahun setengah ?"

Baekhyun mengangguk singat meski dalam hatinya ia menerka nerka alasan gadis itu.

"Karena aku pikir kalau aku bisa bermain piano, aku akan mengajarkan ayah bermain piano juga."

Kening Baekhyun mengerut. "Memangnya ayahmu tidak bisa bermain piano ?"

Hera menggeleng. Bibir Baekhyun terbuka. Jawbaan Hera memiliki dua arti itu yang membuatnya sedikit bingung.

Baby Sitter A++Where stories live. Discover now