DANDELIONS [ShanChik]

1 + 1 = 02

aku tambah kamu sama dengan kita. eak.

(͡° ͜ʖ ͡°)

"KAK CHIKAAA!!!" Teriak seorang gadis pada seseorang yang sedari tadi ia tunggu, pasalnya sudah 10 menit orang yang ia tunggu tak kunjung datang.

"Iya dek, kakak udah siap. Gausah teriak teriak juga kali." Balas sang kakak karena adiknya yang terus berteriak.

"Lagian kakak lama. Udah tau hari ini kakak pindah ke sekolah aku, nanti kalo telat gimana? Hari ini kita harus dateng lebih awal, upacara soalnya."

Chika hanya tersenyum dan mengelus pucuk kepala adiknya saat mendengar sang adik mengomelinya. Perlakuan manis itu hanya ia tunjukkan kepada adik tercintanya.

"Iya iya, kakak minta maaf. Yaudah yuk berangkat."

.

.

06.37

8 menit sebelum bel masuk, sebuah mobil Mercy C Class Coupe berwarna merah keluaran terbaru yang dibanderol hanya 1.5M saja masuk ke dalam area sekolah, membuat para murid yang tengah berjalan menuju lapangan melongo terkesima dengan eksterior dan suara yang dihasilkan mobil itu.

Gilaaak! Siapa tuh?! Keren banget anjir

Kelaaasss sekali epribadeh!!

Siapa tuh?! Baru liat mobilnya

Sumpaahh.. Tu mobil kinclong amat anjay

Sultan mane lagi ni

Begitulah cuitan beberapa murid yang melihat kehadiran mobil mewah asing yang baru saja sampai di sekolah.

Dari kejauhan terdapat kakak beradik bersama teman-temannya yang juga tak sengaja melihat mobil tersebut tengah memasuki area sekolah dan memarkirkan mobil, mereka juga sedang berjalan ke lapangan untuk upacara.

Tak berselang lama, dua orang gadis keluar dari mobil itu dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mereka.

"Itu siapa ci?" Tanya Zee masih memperhatikan kedua gadis itu.

Shani yang yakin tidak pernah melihat mereka pun menggeleng, "Gatau, cici juga nggak pernah liat mereka kayaknya."

"Loh? Itu bukannya Christy ci?? Dia ama siapa?" Seketika Zee terkejut setelah kedua orang itu melepas kacamata hitamnya, dan ternyata salah satu orang itu adalah gadis yang sangat ia kenali.

Shani kenal betul siapa Christy, karena selalu bersama Zee, tapi sebelahnya? Ia tidak tahu dan ia juga tidak terlalu mempedulikannya. Ia pun kembali melangkahkan kakinya pergi untuk mengurus para murid.

Banyak dari para murid yang bertanya-tanya siapa mereka, ada juga yang kaget melihat mereka dan ada pula yang senang. Seperti saat ini, terlihat dua orang yang senang melihat sosok gadis yang jauh di depan mereka yang akhirnya datang ke sekolah ini.

Berbeda dengan suasana heboh murid saat ini. Christy malah merasa gugup karena tatapan orang-orang, sedangkan Chika hanya menunjukkan wajah datarnya.

"Kak, aku ke kelas ya. Dikit lagi upacara mulai." Izin Christy.

"Loh? Kamu gamau anterin kakak ke ruang kepsek? Kakak gatau ruangannya."

Christy yang baru ingat kakaknya itu murid pindahan pun menepuk jidatnya, "Hehe, oh iya aku lupa." Chika hanya menggelengkan kepala.

"Yaudah yuk kak." Ajak Christy.

Namun sebelum mereka jalan, seseorang berbicara. "Kamu langsung bersiap upacara aja Christy. Dia biar aku yang anter."