31

3.6K 273 5
                                    




ƪ˘)┐



Langit sore yang menggelap dengan hembusan sejuk semilir angin kian terus membelai wajah seorang wanita yang tengah berdiri di balkon kamarnya, cuaca diluar terlihat mendung seperti suasana hatinya. Matanya begitu intens menatap kosong pada pohon yang bergoyang-goyang akibat angin, pikirannya entah kemana berkelana namun masih mampu menghadirkan cerita masa lalu yang masih begitu indah didalam ingatannya.

Selama ini wanita itu tak ada gundah dan tak terikat resah dalam melalui hari-harinya. Seringan kapas ia lewati tiap malamnya. Tapi kini, seakan semuanya terasa berat. Hatinya terpasung rindu yang mendalam. Jiwanya menangis pilu mengingat kenangan itu, berharap semua akan kembali.

Tak sadar wanita itu merenung begitu lama hingga akhirnya dirinya tersadar karena sebuah tangan mungil yang menyentuh tangannya. Wanita itu pun menoleh.

"Mama." Panggil seorang gadis yang sedari tadi memanggilnya namun tak dijawab.

"Iya sayang? Kenapa?" Jawabnya sambil mensejajarkan tingginya dengan gadis kecil itu.

"Ada ante cia ma."

Shani mengerutkan alisnya. Gracia? Ngapain? Kok dia gak ngabarin dulu sih. batin Shani.

"Oh, yaudah yuk kita ke luar." Shani menggandeng tangan putrinya ke luar kamar.






"Loh, kalian kok pada kesini gak ngabarin aku dulu?" Tanya Shani pada tamu tak diundang.

"Dih, aku dah ngabarin kamu ya ci setengah jam sebelum sampe tapi gak ada balesan." Jawab Gracia.

Shani mengingat-ingat kalau hari ini dia belum memegang ponsel.

"Tadi kita pencet bel berulang-ulang tapi gak ada yang bukain pintu, tapi untungnya anak lo yang bukain pintu." Ucap Sisca.

"Yaudah, maaf yaa guys aku ketiduran." Jawab Shani.

"Lagian kamu kenapa gak rekrut ART aja sih ci?"

"Gak ge, aku masih bisa urus rumah sendiri kok."

"Ya iya, tapi kan lo tau rumah lo segede apa Shan." Timpal Sisca.

"Udah ah, kenapa jadi bahas aku. Jadi ada apa kalian kesini?"

"Emang gaboleh ci? Kita kan sering main kesini." Ucap Gracia dengan wajah yang dibuat sedih.

"Ya boleh, tapi kalian main kesini setiap minggu. Emang kalian gak sibuk?"

"Hehehe. Soalnya tiap minggu "Gery sama Zica selalu kangen sama Shayra." Ucap Gracia. Gery merupakan anak Gracia dan suami, dan Zica anak Sisca dan Ara. (Ngarang bae dah gua)

"Alesan aja kalian."

Ting tong!

"SPADAAA."

"ASSALAMUALAIKUMMM."

"SHALOOOMM."

Shani menatap Ara, Gracia dan Sisca. "Kalian ngundang siapa aja kesini?"

"Hah? E-engga kok Shan, mareka dateng sendiri itu." Jawab Sisca pura-pura. Shani menghela nafas sebelum dirinya membuka pintu.

"Pagi cici aku yang cantikkk." Sapa Zee dan Christy.

"Halo ci Shaniii." Sapa Oniel.

"Eh ci Shani.. makin cantik aja deh." Ucap Olla.

"Aduh kalian tuh ya udah tua masih aja teriak-teriak." Ucap Shani asal.

"Yaallah ci, kita masih 28 tahun." Jawab Mira.

DANDELIONS [ShanChik]Where stories live. Discover now