13

4.1K 411 11
                                    




ƪ˘)┐



Setelah mereka sah menjalin hubungan kemarin, Chika mulai mengantar-jemput Shani. Mereka juga sepakat untuk tidak menyebarluaskan status mereka, kecuali pada sahabat dan keluarga mereka.

"Cerah banget nih mukanya, cici sempurna ada apa nih?" Gracia bertanya sebab air muka Shani yang terlihat bahagia.

"Gak ada apa-apa kok ge." Shani tersenyum.

Mereka menatap selidik pada Shani, "Bohong nih, gak biasanya lo secerah ini. Ayo dong cerita." Ucap Sisca seakan hafal dengan temannya ini.

"Iya ci, ayo cerita." Timpal Celine.

"Iya-iya. Tapi kalian jangan berisik ya, dan diem-diem aja, ok?" Mereka mengangguk tanda mengerti lalu mendekat ke Shani.

"Kemarin Chika nembak aku." Ucap Shani setengah berbisik, seketika mereka semua terkejut.

"Seriusan ci?" Tanya Gracia penasaran.

"Terus gimana ci?" Tanya Celine.

"Aku terima."

"Aaaakkk OEMJI AKHIRNYA KAMU PACARAN JUGA CI."

Shani menatap tajam ke Gracia, "Ge jangan teriak-teriak! Aku sama Chika udah sepakat untuk ngerahasiain hubungan kita." Himbau Shani.

"Hehe maaf ci, refleks. Abisan ini terlalu tiba-tiba. Berhasil juga ya kemaren kita panas-panasin dia." Gracia terkekeh mengingat kemarin mereka menggoda Chika, dan ternyata Chika segercep itu untuk menembak Shani.

"Syukur deh Shan, gue ikut seneng dengernya." Sisca turut bahagia mendengar sahabatnya yang sulit didapat itu akhirnya punya pacar.

"Traktirannya ci. hehe" Palak Celine polos.

"Nah setuju tuh." Gracia ikut menimpali.

"Iya, nanti istirahat aku yang bayar semua."

"YEAAY! Gini kan enak jadinya haha." Senang Gracia dan Celine. Shani dan Sisca hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah mereka.


° ͜ʖ ͡°)



Di kantin. Chika dkk memasuki kantin dan terlihat meja yang masih kosong tapi ia tidak hiraukan karena ia mencari keberadaan Shani.

Chika tersenyum kala melihat Shani, ia mendekat ke arah meja itu yang diikuti keempat temannya.

"Hai. Boleh gabung gak?" Tanya Chika pada mereka yang sedang makan.

Shani tersenyum, "Boleh dong, sini duduk." Ucap Shani menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya. Chika dkk pun turut bergabung dengan Shani dkk.

Seperti biasa, Olla dan Oniel yang memesankan pesanan mereka.

"Ih, kalo diliat dari deket gini ternyata kak Sisca cantik ya." Ucap Ara sambil tersenyum manis menurutnya, tapi menurut Mira dan Chika malah menjengkelkan. Mereka sudah tahu kalau Ara ini buaya, suka menggoda siswi-siswi.

Sisca memutar matanya malas, ia paling malas mendengar gombalan.

"Kak Sisca, lo mau gak jadi pacar gue?" Ucapan tiba-tiba Ara membuat yang lain melotot tak percaya.

"Eh ra jangan aneh-aneh deh lo. Baru juga kenal udah maen tembak aje." Omel Mira yang tak habis pikir dengan Ara. Mira tahu, walaupun Ara sering godain siswi lain tapi Ara tidak pernah asal main tembak orang.

"Engga pung, keknya gue beneran jatuh cinta deh sama kak Sisca." Kata Ara masih menatap Sisca.

"Gue colok ya mata lo." Kesal Sisca yang mendengar ocehan adik kelasnya itu.

DANDELIONS [ShanChik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang