11

3.9K 378 9
                                    

nih double up sesuai janji, makasih ygy yg udh voment kiw kiw luvv

***


ƪ˘)┐



4 hari kemudian

Sudah sehari setelah Chika melepas perban tangannya, luka tangan Chika sudah kering dan tidak sakit. Chika dan Christy juga akan kembali ke rumah mereka. Awalnya keluarga Shani sempat meminta mereka untuk tinggal sehari lagi tapi Chika menolak karena ia dan Christy sudah banyak merepotkan. Anin pun juga tak bisa memaksa jika mereka ingin segera pulang. Selain itu, mereka juga berjanji akan sering berkunjung.

"Kita pamit ya mom, dad, kak gaby, ci shani dan zee. Makasih banyak karena udah mau menampung kita, dan maaf kalo kita udah banyak ngerepotin." Ucap Chika tulus.

Gracio menggeleng, "Kamu ngomong apa sih? Kalian gak ngerepotin sama sekali."

"Kamu janji ya, kamu dan Christy harus sering dateng?" Tanya Anin sedih.

"Iya mom, pasti." Jawab Chika.

"Hati-hati ya Chika, jangan ngebut-ngebut."

"Iya dad siap."

Chika dan Christy lalu menyalami untuk berpamitan dengan mereka semua. Dimulai dari Gracio, Anin, Zee, Kak Gaby, dan terakhir Shani.

Ketika Chika akan berpamitan dengan Shani, justru gadis itu mengabaikan uluran tangan Chika dan malah memeluk Chika yang sontak membuatnya terkejut. Jangan ditanyakan lagi bagaimana keadaan jantung Chika. Ia perlahan membalas pelukan Shani dengan gugup.

"A-aku pamit ya ci." Ucap Chika.

"Hati-hati ya. Jaga diri kamu baik-baik dan juga Christy." Ucap Shani lalu melepaskan pelukannya. Chika mengangguk dan tersenyum canggung.

"Kalau gitu kita pamit."

Usai Chika berpamitan dan pergi, Gracio cs masuk ke dalam rumah.







Sesampainya di rumah, Chika dan Christy segera mengambil barang-barangnya yang di mobil untuk dibawa masuk.

Chika membuka pintu rumahnya, "Home sweet ho–" Ucapan Chika seketika terhenti ketika melihat apa yang ada di depannya. Tiba-tiba matanya terasa perih dan buram seperti ada yang mengganjal.

"Mamiiii!! Papiiii!" Teriak Christy sambil berlari untuk memeluk kedua orang tuanya. Christy menangis dipelukan mereka. Sedangkan Chika masih belum bergerak. Ia masih kesal dengan kedua orang tuanya, tapi kerinduannya lebih besar.

"Kamu gak mau peluk kita?" Tanya Arandhy dengan tatapan penuh rindu.

Chika berjalan perlahan ke arah mami dan papinya yang sudah merentangkan kedua tangannya dengan Christy yang masih di pelukan Aya. Chika memeluk mereka erat menyalurkan kerinduannya dan menumpahkan air matanya.

"Maafin mami sama papi ya sayang kita baru pulang sekarang." Ucap Aya dengan tangisnya dengan tangan mengelus surai rambut anak-anaknya.

Cukup lama mereka berpelukan, Aya melepaskan pelukannya dan membawa mereka duduk di ruang keluarga untuk mengobrol.

"Kenapa kalian baru pulang?" Tanya Chika memulai dan melirik orangtuanya bergantian.

Arandhy menghela nafas, "Sebenernya kita ingin pulang sebelum Christy masuk SMA, tapi kakekmu yaitu papa dari mami kamu mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit, hal itu membuat mami kamu panik dan langsung memutuskan terbang ke Singapore tanpa berpikir panjang."

DANDELIONS [ShanChik]Where stories live. Discover now