25

2.7K 297 10
                                    




ƪ˘)┐


Tok tok tok

"Chikaa."

Tak ada jawaban dari sang empu, Aya pun masuk ke dalam kamarnya. Terlihat Chika yang masih meringkuk di dalam selimut. Tak biasanya ia masih tertidur, biasanya ia cepat bangun walau baru sekali dibangunkan.

"Chika.. Bangun yuk, udah pagi." Panggil Aya lembut seraya mengelus kepala anaknya itu.

"Eunggh"

Aya tersenyum. See? Segampang itu bangunin Chika. Aya lalu membuka gorden kamar Chika yang membuat cahaya pagi menembus mata Chika yang masih tertutup.

"Mih.. Terang banget." Ucap Chika dengan suara khas orang bangun tidur.

"Bangun! udah jam 6."

Chika tak peduli. Ia malah merentangkan tangannya. Aya pun dengan senang hati memeluk putrinya yang saat ini terlihat manja.

"Tidur jam berapa kamu?" Tanya Aya yang masih memeluk Chika.

"Jam 3 keknya." Jawab Chika.

Seketika Aya melepas pelukannya dan bersiap mengomel namun Chika lebih dulu menjawab.

"Aku gak bisa tidur jadinya main game." Jelasnya lalu kabur ke kamar mandi menghindari omelan Mamihnya. Aya menggeleng-gelengkan kepala.

"Mandinya jangan lama-lama. Abis itu langsung sarapan." Ucap Aya agak keras agar Chika mendengarnya. Lalu keluar.

"Gimana Chik?" Tanya Arandhy di tengah acara sarapan mereka.

Chika menatap Arandhy bingung. "Gimana apanya pih? Nanya kok gak jelas." Jawabnya.

"Gimana persiapan kamu untuk acara pertunangan kamu minggu depan?" Tanya Arandhy dengan sangat jelas.

"Lumayan." Jawab Chika enteng.

"Lumayan apa? Kalo ngomong yang jelas." Ucap Aya gregetan.

"Lumayan siap. Aku udah pesen dress untuk ci Shani dan cincin tunangan."

"Tempat acaranya dimana?" Tanya Aya.

"Karena aku dan ci Shani udah setuju untuk private engagement yang hanya dihadiri kalangan sanak saudara aja, jadi aku sewa The Oberoi Beach Resort di Lombok selama 3 hari." Jawab Chika yang jelas membuat mereka semua terkejut. Mereka tahu kalau resort itu merupakan salah satu hotel yang terbagus dan termahal di Lombok. Untuk sewa satu resort bisa jadi Chika menghabiskan ratusan juta perhari untuk menyewanya.

"Kaya juga kamu kak." Ledek Aya sambil terkekeh.

"Jelas." Jawabnya menjengkelkan.

Sebenarnya Arandhy dan Gracio sudah menawarkan Chika untuk membiayai acara pertunangannya, namun Chika menolak. Chika merasa ia masih sanggup membiayai pertunangannya sendiri. Alhasil ia lah yang membayar semua kebutuhan acara pertunangannya.


...


Bel istirahat berdering. Dengan segera Chika dkk pergi ke kantin. Mereka menghampiri seseorang yang terlihat sangat suntuk dan berantakan. Dan mereka diam berdiri di depan orang tersebut.

Orang itu menatap Chika malas. Mungkin ia lagi tak ingin berdebat.

"Muka lo keliatan capek banget Za. Abis ngapain lo semalem?" Tanya Ara lalu terkekeh pelan. Bukan perhatian, tapi terselip nada mengejek disana.

"Bukan urusan lo." Ketus Mirza yang lagi males berdebat.

"Wah.. Jangan-jangan lo abis ngelakuin hal yang seru ya semalem makanya keliatan capek." Ucap Olla dengan mimik seperti orang curiga.

DANDELIONS [ShanChik]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant