21 -rill cuy

3.4K 308 13
                                    




ƪ˘)┐





keesokan hari. 19.43


Supak tipak tipung ala sipak nandok nandok..

Sipak tipak tipung ala sipak nandok nandok..

Terdengar suara telepon Chika berdering diatas nakas di kamarnya. Tapi bukannya diangkat dengan segera, Chika malah menikmati deringnya hingga terputar 3x terlebih dulu dengan mengangguk-anggukan kepala. Lalu setelah itu diangkat.

Chika memang luarnya saja terlihat cool dan pendiam, tapi sebenernya ia bule jamet. Hanya saja ia suka mengjamet jika sedang sendiri atau bersama temannya. Ia tak ingin reputasinya hancur jika ditunjukkan ke Shani.

"Kak Chikaaaa." Teriak seseorang diseberang sana.

"Kitty? Kamu ngapain nelpon jam segini?" Tanya Chika yang ternyata itu adalah Christy. Terlihat jarum jam yang hampir di angka 8.

"Kak Chika bisa jemput aku gak?"

"Loh? Kamu gak di rumah? Kamu lagi dimana? Sama siapa? Sendiri?" Tanya Chika berturut.

"Ih tanyanya satu satu dong. Aku lagi sama Zee, Adel dan Kathrina. Kita abis main, tapi pas pulang tiba-tiba mobil Zee di tabrak dari belakang dan orangnya langsung kabur." Ucap Christy yang sudah pasti membuat Chika kaget dan khawatir.

"Kalian gapapa kan?"

"Engga."

"Kamu dimana sekarang?" Tanya Chika khawatir.

Terdengar Christy bertanya pada yang lain. "Di jalan besar Jl. Naruto kak."

"Jangan kemana mana, kakak berangkat sekarang." Chika pun menutup telponnya dan bergegas menjemput mereka.

Tak butuh waktu lama, Chika pun sampai di alamat yang Christy bilang tadi dan menghampiri mereka.

"Kalian gapapa kan?" Tanya Chika.

"Engga kak." Jawab Zee.

Chika melihat mobil Zee. Dan benar saja, lampu belakang sebelah kanan pecah dan penyok serta ban belakang pecah karena pisau yang menancap.

"Kalian liat plat nomer pelakunya?"

"Yang aku inget cuman B xx9 MM, kak. Mobil Jeep." Ucap Adel.

Chika menghela nafas lalu melihat sekeliling yang ternyata jalanan ini cukup sepi, hanya ada beberapa rumah besar dan sebuah warung.

Tanpa berlama, mereka pun pulang. Chika mengantar Kathrina lebih dulu, lalu Adel dan terakhir Zee.


Tin tin

Chika mengklakson agar dibukakan pintu gerbang. Pak Santo yang merupakan satpam rumah Zee pun segera membukakan gerbang karena memang sudah hapal dengan mobil Chika.


Tin tin

Chika mengklakson lagi ketika sampai di depan rumah Zee. Ya pastinya sengaja agar Shani mengetahui keberadaannya. hehe. Saae nih chikuy.

Pintu rumah Zee terbuka dan keluar sosok yang Chika harapkan.

"Loh kok kamu bisa sama Zee? Mobil kamu mana Zee?" Tanya Shani

"Oh.. i-itu.. mobil aku dibawa Adel ci." Bohong Zee karena takut cicinya khawatir.

Shani sama sekali tak menaruh curiga. "Oh gitu. Yaudah yuk masuk." Ajak Shani pada semuanya.

Chika menggeleng.

"Kamu mau langsung pulang ? Yaudah deh, hati-hati ya. Makasih udah anter Zee." Ucap Shani pada Chika.

DANDELIONS [ShanChik]Where stories live. Discover now