32 - bonus part

5.2K 306 8
                                    




ƪ˘)┐



5 tahun yang lalu..






Tujuh bulan setelah pernikahan ShanChik.

"Chikaaa!" Shani berteriak membangunkan Chika tengah malam.

"Iya sayang." Jawab Chika yang sontak bangun dari tidurnya.

"Aku mau cendol." Ucap Shani sambil mengerucutkan bibirnya.

Chika melihat jam. "Sayang, ini udah jam 1 pagi mana ada yang jual cendol jam segini?!" Ucap Chika sedikit frustrasi, pasalnya ini bukan permintaan aneh pertamanya.

"Aku gamau tau, aku mau cendol sekarang." Tegas Shani dengan puppy eyesnya.

Chika menghela nafas. "Oke, aku cari dulu cendolnya." Chika segera mengambil jaket dan keluar untuk mencari cendol untuk istri tercinta dengan mobilnya.

Ia menyetir tak tahu kemana sambil menahan rasa kantuknya, sudah dua jam lebih ia keliling Jakarta Selatan dan Pusat tapi Chika tetap tidak melihat batang hidung penjual cendol. Chika pun memutuskan untuk pulang.

Ditengah jalan pulang ia melihat sebuah gerobak seperti abang es. Chika tersenyum senang dan menghampiri gerobak itu. Makin dekat dengan gerobak, tulisan gerobak itu semakin terlihat. Ternyata bukan gerobak cendol, melainkan gerobak wedang.

Chika mengacak rambutnya frustrasi, ia tak tahu kemana lagi mencari cendol. Chika pun pasrah, ia turun dari mobilnya dan membeli dua wedang ronde dan wedang jahe, lalu pulang.

Chika tiba di rumah pada pukul 4 pagi, dan terlihat Shani yang sudah tertidur. Chika tak membangunkan Shani, karena pasti Shani akan menagih cendolnya. Chika memutuskan untuk mandi lalu turun ke bawah dan menikmati wedang yang sempat ia beli tadi. Untungnya hari ini bukan jadwalnya di RS, jadi ia bisa tidur nanti.

Shani sedang hamil dengan usia kehamilannya sudah menginjak 14 minggu (tiga bulan), dan sejak awal itu pula kemauan mengidamnya makin aneh-aneh dan juga emosinya yang suka naik-turun. Jadi Chika harus mempertebal kesabarannya dalam menghadapi Shani.



...

25 minggu kemudian..

Perut Shani sudah sangat besar, dan saat ini Chika dan Shani sudah berada di RS. mereka hanya tinggal menunggu waktunya Shani lahiran.

"Kamu tambah cantik deh kalo lagi hamil gini." Ucap Chika seraya membelai perut Shani.

blush

"Ciee pipinya merah."

"Tau ahh kes-akhhh.." Tiba-tiba Shani merasakan perutnya nyeri. Ia memegang perutnya.

"Sayang! Kamu kenapa?" Panik Chika.

"Kayaknya.. akhh.. mau lahir.." Ucap Shani terputus-putus karena menahan sakit.

"Bentar aku panggil dokter dulu." Chika segera berlari memanggil dokter dengan panik.



...



Keluarga ShanChik beserta para sahabatnta menunggu dengan cemas di luar ruangan, sedangkan Chika berada didalam menemani Shani lahiran.

"AAAAAKKH!!!" Teriak Shani sambil mencengkram tangan Chika. Jujur saja, Chika juga merasa kesakitan di tangannya tapi itu tak sebanding dengan kesakitan yang Shani rasakan.

DANDELIONS [ShanChik]Where stories live. Discover now