iya ini apdet 08

4.4K 440 17
                                    




ƪ˘)┐


Setelah dua hari tidak masuk sekolah karena tidak diizinkan Anin, akhirnya Chika kembali sekolah, itu pun karena Chika memohon dan menjanjikan pada Anin bahwa dirinya akan baik-baik saja. Anin memang sudah sayang pada Chika, ia sudah menganggap Chika seperti anaknya sendiri.

Chika masih belum bisa menyetir, jadinya ia akan berangkat dan pulang sekolah bersama Shani. Sedangkan Zee membawa mobil sendiri bersama Christy.

"Tangan kamu gimana Chik?" Tanya Shani memecahkan keheningan di dalam mobil seraya fokus pada jalanan.

"Masih nyeri dikit. Tapi gak separah sebelumnya."

"Kalau ada apa-apa jangan sungkan bilang ke aku ya, Chik."

"Ashiap santuy."

.

.



Di kelas

Kini empat orang tengah berkumpul di meja Chika, pastinya karena heran mengapa temannya itu sudah masuk sekolah.

"Kok lo udah masuk si Chik?" Tanya Ara

"Bosen gue di rumah." Jawab Chika

"Lo kan masih gak bisa nulis." Chika memutar bola matanya mendengar ucapan Olla.

"Gue gak tuli, gue masih bisa dengerin guru." Ketusnya.

"Yeu batu, terserah lo aja deh Chik."

Obrolan mereka terhenti ketika guru masuk. Pelajaran pun berlangsung beberapa jam hingga akhirnya masuk waktu istirahat.

"Kantin yok. Laper banget nih gue" Ajak Olla.

"Ayok." Ucap Oniel, Ara, dan Mira.

"Gue mau ke toilet dulu, ntar gue nyusul. Pesenan gue samain aja." Ucap Chika yang langsung pergi.

"Kebiasaan tuh bocah main langsung cabut aja." Oniel menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan temannya.

"Yaudahlah yuk." Ucap Ara.


Selesai Chika dari kamar mandi, Chika berjalan menuju kantin namun jalannya dihadang oleh Mirza dkk yang datang entah dari mana.

"Wedeh.. udah masuk lo?" Tanya Mirza dengan senyum miringnya.

"Buta mata lo?" Ucap Chika datar.

"Weits, santai dong." Ledek Mirza. "Inget ya, yang kemaren itu belom ada apa-apanya. Jadi, persiapin diri lo buat kejutan lainnya." Lanjut Mirza mengancam dengan tatapan tajam.

Chika tersenyum miring, "Karena gue baik, jadi gue peringatin ke lo, mending lo gausah berurusan sama gue lagi kalo gamau idup lo kenapa napa. Dan satu lagi, gue gabisa ngelawan banci kek lo." Seringai Chika lalu meninggalkan Mirza yang sudah mengepalkan kedua tangannya.

"Anjing tuh cewek. Liat aja nanti." Kesal Mirza.


(͡° ͜ʖ ͡°)


Chika hanya menatap bakso di depannya. Bukan karena tidak selera atau tidak lapar, tapi ia bingung bagaimana caranya ia makan, mengingat kedua tangannya yang masih diperban dan sulit memegang apapun.

"Apa gak mleyot tuh bakso lo liatin mulu." Ceplos Oniel karena melihat Chika yang tak kunjung memakan baksonya.

"Hahaha goblok." Tawa Olla. Mereka berdua memang sefrekuensi, hal kecil pun bisa mereka tertawakan.

Chika tak menanggapi ucapan Oniel dan ketawa Olla, ia mulai mencoba mengambil sendok dengan kedua lengan bawahnya. Mereka yang melihat itu bukannya menolong malah menahan tawa karena muka Chika yang begitu serius mengambil sendok.

DANDELIONS [ShanChik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang