24

2.7K 323 9
                                    

Happy Reading!!


ƪ˘)┐


"Gimana Chik? Jan senyum-senyum anjing." Kesal Olla karena Chika tak kunjung memberi tahu.

"Olla!" Shani memanggil penuh penekanan seraya menatap Olla tajam. "Jangan katain pacar aku anjing."

"Hehehe maaf ci keceplosan." Ucap Olla takut.

Haha gemes banget. batin Chika

"Yaudah. Jadi Gimana Chik rencananya?" Tanya Gracia.

Chika lalu memberi tahu serangkaian rencana berliannya pada mereka semua. Dan tak disangka, ukiran senyum pun terbit di bibir mereka. Sepertinya rencana yang Chika jelaskan terdengar menyenangkan.

"Akhirnyaa malem ini kita bersenang-senang." Ucap salah satu mereka bahagia.


Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam lewat, mereka juga sudah bersiap untuk menjalankan rencana.














Disinilah Zee dan Adel sekarang. Di depan rumah asing untuk menunggu seseorang keluar. Siapa lagi kalau bukan Mirza.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil sedan keluar dari kediamannya.

"Target baru keluar." Zee menginfokan yang lain melalui earpiece. Lalu Adel menjalankan mobilnya dan mengikutinya dari belakang.

Adel dan Zee masih mengikuti Mirza hingga mereka mulai memasuki jalan yang cukup sepi. Ini memang rute yang biasa target lalui jika akan pergi ke club miliknya, dan itu sudah diketahui anak buah Chika.

"Target memasuki Jl. Yumeko Jabami." Info Zee pada orang-orang dibalik earpiece.

Di tengah perjalanan yang masih sangat sepi tiba-tiba sebuah mobil Rubicon hitam datang dan menyalip mobil yang dikendarai Adel dan Zee. Dan sekarang mobil itu tepat berada di belakang mobil Mirza.

Mirza terus melihat kaca spion tengah dengan perasaan yang mulai agak tidak enak, karena mobil belakangnya terus mengikutinya dan tidak menyalip. Ia pun mulai menancap gas, namun sayangnya mobil di belakangnya terus bisa mengejar.


Hingga...














Bruukk!

Bruukk!

Bruuukk!

Mobil itu menabrak bagian belakang mobil Mirza hingga 3x. Mirza sudah terus mencoba kabur tapi tetap bisa dikejar.

Kini pikiran Mirza sudah kalut dan panik. Ia tidak tahu siapa orang yang mengejarnya, yang ia tahu ia harus kabur dan terus menancap gas.

Tak berselang lama...








Dorrr!

Dorrr!





Ciiiittt!


Terdengar dua tembakan, dan setelahnya mobil yang dikendarai Mirza tiba-tiba berhenti. Mobil yang mengejarnya pun pergi yang diikuti dengan mobil ZeeDel.














Nafasnya memburu. Mirza membuka matanya, lalu meraba tubuhnya yang tidak kenapa-napa. Wajahnya penuh dengan keringat. Ia pun melihat ke belakang yang sudah tidak ada siapapun.

Mirza turun dari mobilnya. Ia mengecek mobilnya yang sudah penyok sana sini, ditambah dengan kedua ban belakang yang pecah karena tembakan tadi.


DANDELIONS [ShanChik]Where stories live. Discover now