05 org pada komen

4.5K 421 9
                                    




ƪ˘)┐



Kejadian tiba-tiba di rumah Shani seminggu silam itu membentuk sebuah pendekatan lebih antara Chika dan Shani, terutama karena latihan berkuda yang sudah mulai mereka lakukan dua hari yang lalu.

"WOI CHIK!"

"Konci!" Kaget Chika. "Tai lo ra ngagetin aja."

"Lagian pagi pagi udah bengong. Kesambet setan idiot baru tau rasa lo." Ceplos Olla

"Lisan lo la, diayak dulu napa." Ucap Chika

"Eh Chik. Gua perhatiin, keknya lo makin deket aja ama ketos cantik." Ucap Mira yang membuat Chika bingung untuk bercerita atau tidak. Ternyata perasaan Chika selama ini benar, pasti sahabatnya menyadari kedekatannya dengan Shani. Ia tidak menjawab.

"Yaelah Chik. Masih kaku aje lo ama kita. Cerita kek." Ucap Olla yang juga diangguki Ara, Mira dan Oniel.

Chika tak tega melihat muka mereka yang melas, ia pun menceritakan awal mula kedekatannya dengan Shani semenjak seminggu yang lalu. Termasuk kejadian-kejadian di rumah Shani saat itu.

"Terus gimana sekarang?" Tanya Ara

"Ya gak gimana-gimana."

"Ih goblok. Maksud gue perasaan lo ke kak Shani sekarang gimana?"

Chika hanya mengedikkan bahu, ia benar-benar tak tahu apa yang ia rasakan pada Shani saat ini. Mereka menghela nafas lelah melihat kelakuan Chika.

Kini Oniel yang berbicara, "Lo harus cari tau Chik perasaan lo ke dia itu gimana."

Chika menatap Oniel, "Caranya?"

Iya juga, mereka juga tidak tahu bagaimana caranya. Mereka semua kembali berpikir.


° ͜ʖ ͡°)



Di dunia lain, beberapa orang yang tengah berkumpul di meja belakang kelas juga mempertanyakan hal yang sama.

"Jadi gimana ci?"

"Gimana apanya ge?"

"Ya itu, perasaan kamu ke Chika." Ya. Shani juga sudah menceritakan kejadian waktu di rumahnya kepada para sahabatnya, kejadian yang orang tuanya terang-terangan menggoda dan menyetujui hubungannya dengan Chika di depan orangnya langsung.

"Aku juga gatau ge." Jujur saja, Shani juga tidak tahu apa yang ia rasakan pada Chika. Ia merasa nyaman, namun ia belum merasa adanya rasa lebih terhadap Chika.

"Lo kalo lagi sama Chika ngerasa gimana Shan?" Tanya Sisca

Shani berpikir sejenak dan tanpa disadari ia tersenyum simpul menerawang hal menyangkut Chika. "Aku nyaman dan bahagia kalo bareng dia. Walaupun kadang dia cuek, tapi dia suka nunjukin perhatian kecil."

"Fix lo suka sama Chika." Final Sisca.

Shani mengerutkan keningnya, "Lah kok bisa?"

Sisca menghela nafas, "Udah keliatan Shan dari cara lo ngebahas dia. Lo senyum-senyum. Belum lagi kenyamanan dan kebahagiaan yang lo rasain pas bareng dia."

Shani memikirkan perkataan Sisca. Apakah benar ia menyukai Chika? Secepat itu? Tapi sebenarnya Shani menyadari apa yang ia rasakan, ia merasa kalo perasaannya terhadap Chika masih abu-abu dan belum jelas. Hanya saja Shani merasa nyaman bersama Chika.


° ͜ʖ ͡°)



Sepuluh menit mereka berpikir tapi tetap tak membuahkan hasil. Cukup menguras pikiran. Meskipun begitu, Ara masih bisa memberi saran, "Dah lah, gue pusing mikirin caranya. Mending lo berlaku kek biasa aja dah. Tapi pesen gue, kalo lo udah tau lo suka sama kak Shani jangan tunda lama-lama, cepet ungkapin dan buktiin ke dia. Keburu diambil orang, banyak yang ngantri soalnya. Termasuk gue. Hahahaha"

DANDELIONS [ShanChik]Where stories live. Discover now