Cemburu 2

164 42 27
                                    

Satu minggu telah berlalu sejak Alan pergi. Seharusnya hari ini ia akan pulang membawa informasi penting yang bisa membantu. Aku berdiri di serambi balai pusat yang tinggi dengan wujud serigala. Ekorku mengibas. Sambil kupicingkan mata ke arah gerbang, jantungku berpacu tak sabar melihat sosoknya.

Tadinya aku ingin menyambut kedatangannya di depan gerbang utama, tapi Clay melarang dan memintaku untuk menunggu di balai pusat. Lagipula sudah ada beberapa Kappas yang akan menyambut dan mengawalnya kemari.

Ya, ini dia. Aroma tubuhnya sudah tercium, berarti ia sudah dekat. Jujur saja, aku selalu gelisah selama dia pergi. Kecemburuanku menggoda untuk melampiaskan egoku padanya. Selama itu juga pikiranku selalu melalang buana, membayangkan ia akan berpaling pada wanita yang pernah ia cintai.

"Tuan Alpha datang!"

Napasku tercekat saat pemberitahuan itu menggema berupa lolongan. Clay sudah berdiri di bawah tangga serambi bersama Brady dengan mata tertuju ke arah yang sama. Kulihat Julia juga sudah berdiri di serambi rumah kami yang tak jauh dari balai pusat. Wajahnya begitu harap-harap cemas menanti tuannya datang.

Ya, akhirnya dia datang! Namun, alangkah terkejutnya kami saat ia datang tak sendiri, melainkan...bersama wanita itu. Aku mematung. Semua yang ada di pack juga mematung. Serigala yang menyambut kedatangannya sampai terdiam saat serigala betina itu mengekor masuk ke pemukiman kami.

Sial, dia bahkan berani membawa wanita itu kemari? Apa yang dia pikirkan? Tidakkah ia berpikir kalau tindakannya akan membuat situasi pack memanas dan penuh huru-hara?

Gigiku saling menggertak. Mataku tak lagi melihatnya dengan suka cita, melainkan emosi yang siap meledak kapan saja. Alan melihatku tersenyum, sangat berbanding terbalik dengan ekspresiku yang datar. Aku tak tahu kenapa ia tersenyum, apa dia sedang mengejekku?

Serigala betina itu juga melihatku. Di belakang Alan, ia menyeringai dengan tatapan mengejek. Aku tak tahu apa yang terjadi sebenarnya sampai ia berani bertingkah seperti itu, bahkan di depan anggota pack lain.

"Wanita itu sudah diusir dari sini, kenapa beliau membawanya lagi?" Brady menggerutu tak suka. Nadanya sangat pelan, tapi masih terdengar olehku. "Apa selama ini beliau masih ingin kembali pada wanita itu setelah memiliki pasangan?"

Kami semua masih terdiam dan Alan menggunakan kesempatan itu untuk berbicara.

"Terima kasih karena bersedia berkumpul untuk menyambutku." Alan mulai bersuara. "Kali ini, aku akan mengumumkan bahwa masa hukuman Mona Brown telah berakhir dan mengijinkannya kembali ke Black Moon Howlers pack."

"Lalu bagaimana dengan kejahatan yang pernah dia lakukan?" Brady yang sedari tak nyaman dengan kehadiran Mona, kini berani bersuara.

"Kau tidak dengar? Masa hukumannya sudah selesai. Dia sudah menjadi Rogue selama puluhan tahun. Seharusnya itu sudah lebih dari cukup."

"Astaga, yang benar saja!"

Aku mendengar obrolan di kalangan para Omega. Bisikannya sangat pelan dan itu tetap terdengar olehku. Walau kekuatanku saat ini sedang melemah, tapi telingaku masih sangat peka setelah menerima kekuatan Alan waktu itu.

"Kalau begitu kita dalam bahaya, kan?"

"Aku yakin, betina licik itu sudah menggoda tuan Alan. Sepertinya, ada perasaan yang belum selesai di antara mereka."

"Tapi tuan Alan sudah memiliki pasangan. Bahkan nyonya sudah mengandung anaknya."

"Ah, aku jadi kasihan pada nyonya. Padahal beliau sudah bekerja keras untuk memimpin pack selama tuan Alan pergi. Tuan Clay yang sebagai korban juga pasti merasa keadilannya telah direnggut."

ScarletWhere stories live. Discover now