Twin Wolves

143 37 8
                                    

___Hari ke-62___

Kuhirup udara yang dingin sambil mengibaskan ekor. Langkahku berjalan pelan dengan pikiran rileks saat mengelilingi lingkungan pack yang seperti biasanya. Rasa jenuh membuatku nekat untuk jalan-jalan sejenak sembari melihat para petarung di barack yang tengah latihan.

Biasanya aku ditemani Julia jika keluar rumah, tapi...entah mengapa Julia sering pergi berburu akhir-akhir ini. Sama sepertiku, mungkin ia jenuh di dalam rumah. Kegemarannya berburu muncul semenjak anak ini menjelang lahir. Katanya, ia ingin menyajikan makanan dengan hasil buruannya sendiri.

Aku pun tak ambil pusing soal itu, justru malah terharu karena ia begitu perhatian. Lagipula, ia melayaniku dengan baik selama ini walau sebenarnya kami adalah rival untuk menarik perhatian Alan, sama seperti Mona.

Oh ya, hari ini pun Alan dan Clay juga sedang pergi ke desa wilayah timur untuk mengecek peralatan yang katanya akan dikirim hari ini. Seharusnya hanya Alan dan Mona yang pergi, tapi Clay menawarkan diri untuk ikut karena khawatir jika Mona akan menggoda Alan sekaligus memastikan bahwa mereka berdua tidak bertindak di luar batas. Sementara urusan pack diserahkan pada Brady.

"Lanjutkan saja," ujarku saat mereka terhenti karena kedatanganku.

Brady menghampiri sementara yang lain kembali menlanjutkan latihan mereka. "Dimana Julia?"

"Sedang berburu."

"Seharusnya anda meminta Omega lain untuk menemani anda berkeliling."

"Tidak perlu. Lagipula, aku berjalan hanya di area pack."

"Kalau begitu, saya akan menemani anda."

Aku terdiam sejenak. "Sebenarnya aku ingin pergi keliling bukit di sekitar sini. Kau tak mungkin meninggalkan tanggung jawabmu selama Alan dan Clay belum kembali, kan?"

"Jadi...maksudnya anda akan pergi sendirian?" Brady mulai terlihat cemas. "Bagaimana jika terjadi sesuatu di jalan? Apalagi anda akan segera melahirkan dalam waktu dekat."

"Aku hanya berkeliling tak jauh dari tempat ini. Jangan khawatir."

"Saya akan meminta serigala lain untuk mengawal anda."

"Ah, tak masalah."

Brady memanggil salah satu Epsilon bernama Pei. Aku sering melihatnya berlatih tapi tak pernah saling tegur sapa. Serigala itu pun datang setelah mendapat ijin mengawal dari Delta yang melatihnya.

"Dengan senang hati saya akan menemani anda," ujarnya sopan setelah Brady memberi tugas untuk mengawalku.

"Baiklah. Ikut aku."

.

Aku menghirup udara dengan nyaman. Pikiranku langsung segar seketika saat menatap gundukan bukit yang membentang saling berseberangan. Pepohonan yang dingin dan juga...hamparan putih yang memantulkan sinar Matahari.

Hari ini benar-benar cerah, membuat hatiku semringah. Rasanya lama sekali aku tak menikmati suasana seperti ini.

"Oh ya, kira-kira apa kau tahu di mana Julia berburu?" Aku bertanya.

"Mungkin saja di lembah selatan. Apa anda ingin ke sana?"

"Ya. Antarkan aku ke sana."

Kami melangkah menuju lembah selatan. Seingatku, di sana ada jalur pengiriman barang untuk para pedagang. Aku jadi bertanya-tanya, kenapa Julia berburu di tempat yang biasa dilalui manusia? Apa kali ini ia mengincar manusia sebagai mangsa?

Aneh sekali, tapi semua itu akan terjawab nanti.

"Bukit ini sangat licin. Mohon berhati-hati, nyonya."

ScarletWhere stories live. Discover now