Chapter 4. Ketangkap basah

597 46 2
                                    

💜Ssaem, I Love U💜
.
.
.
.
.

Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Seokjin masuk di kelas 12C dan mulai pembelajaran. Tak ada satu pun murid yang malas belajar, bahkan Taehyung yang biasanya bermain game di jam pelajaran kini dengan serius memperhatikan.

"Baiklah, jadi apa tadi wawancara itu?"

Semua terdiam saat Seokjin mulai bertanya. Nanarnya begitu lincah menatap setiap murid, namun semuanya terkesan bersembunyi suara. Hingga satu atensi mengalih pada Taehyung.

"Kim Taehyung!"

Orang yang disebut terkejut. "Y-ya, Ssaem?"

"Apa tadi wawancara?" Taehyung kelihatan berpikir dengan kaki bergetar sambil berpikir sedikit, menciptakan kebisingan karena kaki yang tersentuh lantai tak beraturan.

"Yak, hentikan itu. Jawab saja pertanyaannya. Getaran kakimu mengusik konsentrasi." Jika bukan kaki, maka tangan Taehyung saling menyatu dan bergesekan satu sama lain.

"Ah---i--itu--"

"Ssaem!" Satu orang tunjuk tangan, menyelamatkan Taehyung dari kekacauan.

"Ya, apa itu?"

"Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih." Jawab sosok yang begitu percaya diri. Yah, Jeon Jungkook dengan senyum kebanggaan.

"Baguslah. Jadi untuk hari Sabtu kita adakan wawancara."

"Baik, Ssaem," jawab semua serentak. Namun terdengar seperti sebuah kemalasan.

Akhirnya pelajaran berakhir dengan gemaan bel pergantian mata pelajaran. Seokjin hari ini terlihat banyak membawa barang.

"Taehyung!" panggil Seokjin memanggil si murid.

"Ya, Ssaem?"

"Bisa bantu Ssaem bawakan buku ke kelas 12A?" Taehyung segera bangkit untuk membantu. Kali ini Jungkook sangat cemburu. Tadi Taehyung dan sekarang masih nama Taehyung yang disebut. Seperti tak ada murid lain.

Karena kesal Jungkook berlari dan menggeser posisi Taehyung untuk menerima buku-buku itu. Hingga si teman terantuk ke dinding papan tulis. Seokjin amat terkejut akan ketiba-tibaan itu, namun si gigi kelinci malah tersenyum dengan begitu lebarnya.

"Biar Saya aja, Ssaem."

"Kook! Sakit tau!" Keluh Taehyung. Jika saja tadi tidak ada Seokjin mungkin Taehyung sudah habis memaki si Jungkook.

"Oh, ya sudah, dibagi dua, ya--"

"Eh, nggak usah, Pak. Saya kuat kok. Lagian Taehyung harus ganti baju. Kami masuk pelajaran olahraga ini," jelas Jungkook. Taehyung yang mengerti pun memilih mengalah. Membiarkan Jungkook yang membantu.

Saat buku-buku itu diterima barulah Jungkook tau beratnya beban yang dipikulnya. "Ya ampun!" keluhnya kaget.

"Kenapa?!"

"Eh, nggak papa, Pak." Berbohong demi kebaikan. Seokjin pun berjalan lebih dulu. Lalu disusul Jungkook yang mengikuti di belakang.

Jong-in merangkul Taehyung dan mengajaknya untuk ganti baju di kamar mandi tapi sialnya dia dibuat kaget saat Taehyung malah membuka seragam putihnya di kelas. Sudah jadi kebiasaan sih, tapi Jong-in selalu berusaha untuk nutupi tubuh temennya dari uke-uke nakal di kelasnya. Dengan tangan yang menangkup kedua pentil coklat Taehyung. Sementara Taehyung seperti masa bodoh, memakai dengan santainya.

"Taehyung, kau beneran gila!"

"Kenapa? Lagian kelas ini penghuninya laki-laki semua."

"Iya, tapi di kelas ini banyak uke jalang, bodoh!"

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin