Chapter 31. Penyesalan selalu datang di akhir

593 36 1
                                    

💜Ssaem, I Love U💜



Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Yoongi memberi Taehyung waktu 5 menit untuk bertemu anaknya, dan itu disetujui Taehyung.

Pria 24 tahun ini melihat anaknya tertidur dengan pulas di ranjang. Kulitnya putih dan sangat mirip dengan Yoongi, tapi hidungnya mancung menyerupai Taehyung. Senyum terpapar di wajah Taehyung dan menyentuh helaian rambut yang lembut itu. Anak semanis dan lucu seperti ini. Sungguh menyesal Taehyung meninggalkannya.

"Mianhae, Adeul." (Maafkan aku, Nak)

"Kau bisa pergi sekarang." Mendengar sahutan itu sejenak Taehyung terlupa bahwa dia dibatasi untuk menjumpai putranya. Namun rasanya belum puas memandangi putra manisnya.

"Bi-bisa beri aku waktu 5 menit lagi?" pintanya pada Yoongi.

"Sampai kapan kau akan terus begitu? Apa kau pikir kau bisa memanfaatkan keadaan?" Taehyung bangkit dan mencoba menyentuh tangan pucat itu, namun ditepis Yoongi.

"Singkirkan wajah kurang ajar itu! Aku sama sekali tidak kasihan! Pergilah cepat sebelum aku menyeretmu keluar," ancam bengis Yoongi.

Taehyung, sejatinya tidak akan pernah menurut walau ia tau bahwa ia salah. Agresif adalah sifatnya sejak ia dilahirkan. Taehyung dengan sarkas memeluk Yoongi padahal tidak diijinkan. Tentu Yoongi memberontak dan terus mendorong Taehyung untuk menjauhinya.

"Ssaem, aku merindukanmu."

"Lepas! Pergilah! Aku tidak tertarik dengan rindumu!" Yoongi terus saja meronta, tapi pelukan anak muda itu sangat kuat dan erat. Hingga karena berontakan yang keras itu dan Yoongi terus menjerit minta dilepas, Jae jadi terbangun.

"Appa?" Yoongi berhenti memberontak saat dilihatnya anak lelaki sedang mengucek matanya dan suara keributan mengusik kenyamanan tidur anak itu.

Taehyung yang mendengar sebutan 'Appa' segera merenggangkan pelukannya dan menoleh pada anak manis yang sangat polos itu.

Hening sebentar.

Yoongi mendorong raga Taehyung dan datang pada anaknya. "Jae? Kok sudah bangun? Tidurlah, besok harus sekolah," ujar Yoongi dan si anak memeluk Yoongi.

"Tapi mau Appa di samping Jae." Taehyung tergelak. Dipikirnya ia yang dipanggil 'Appa' barusan.

"Baiklah, Appa akan menidurkanmu--"

"Itu siapa?" tunjuk Jae pada Taehyung.

"Dia--"

"Aku ayahmu, Jae." Taehyung mengambil kesempatan untuk bisa lebih lama melihat Jae dan Yoongi, juga lebih lama di sini, di tempat tinggal Yoongi, kekasihnya dulu.

"Pergilah!" dorong Yoongi untuk menjauhi anaknya. Taehyung coba untuk tidak peduli pada Yoongi saat ini, dan lebih memfokuskan pada anaknya.

"Jae! Inilah Appa yang asli. Yoongi Appa, adalah Eomma-mu." Anak itu mengernyit heran.

"Yak! Pergilah!" Lagi-lagi Yoongi mendorong tubuh yang terlihat kokoh itu.

"Jae, Yoongi Appa yang mengandung Jae, jadi dia adalah Eomma. Dan aku yang merupakan ayahmu. Jadi aku Appa dan dia Eomma--"

"Aku sudah menyuruhmu pergi! Jangan buat anakku bingung!" Yoongi mendorong sosok Taehyung agar menjauhi putranya, lagi dan lagi.

"Tapi aku juga ayahnya!" seru Taehyung. Pemuda itu tetap tak menurut dan tingkah keduanya seperti anak-anak berebut mainan. Saat yang satu terus mendekat dan satunya menghalangi untuk mendekati, membuat Yoon Ra tertawa melihat tingkah mereka.

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang