Chapter 22. Konflik baru

508 41 1
                                    

💜Ssaem, I Love U💜



Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Sejak Seokjin menjadi direktur dan memulai untuk menyukai Jungkook. Maka peraturan di sekolah dicabut olehnya. Baginya tidak ada yang dapat menghalau cinta, hubungan antar murid dan guru, lalu juga peraturan bahwa guru dilarang masuk ke kantin, telah dicabut seluruhnya.

Jungkook meminta tempo pada Seokjin, jika dia tidak ingin menikah menunggu Jungkook tamat kuliah, maka setidaknya Jungkook ingin lulus SMA dulu, dan itu dituruti Seokjin. Sekaligus mereka berkenalan lebih jauh selama hampir dua bulan mendatang, sebelum benar-benar ke pelaminan.

Kringgggg!

Bel masuk tanda bahwa semua murid harus sudah di dalam kelas untuk mengikuti pembelajaran. Terlihat Taehyung yang berada di pintu ruang guru. Memanggil Yoongi dengan suitan kecil. Jimin melihatnya dan menyadarkan Yoongi.

"Yoon, murid kesayanganmu itu." Jimin menunjuk pintu. Tentu Yoongi mengikuti arah tujuan tangan Jimin. Pria dewasa ini pun menghampiri yang muda dan Taehyung memberikan dua bungkus roti juga botol susu rasa pisang.

Taehyung selalu tau bahwa kekasihnya itu tidak sarapan dari rumah. Jadi dibawakannya roti dan susu itu setiap pagi. Pastinya yang diberi sangat senang.

"Tapi kenapa kau selalu beri aku susu pisang?"

"Lalu, apa kau mau susu ibu hamil," ceplos Taehyung sambil menampilkan senyum kotaknya. Namun raut Yoongi langsung berubah serius. Membuat Taehyung sekejap memudarkan senyumnya.

"Iya, maaf aku hanya bercanda. Itu susu yang mudah didapat. Karena aku colong dari kulkas Jungkook," akui Taehyung. Yoongi hanya menyimpulkan senyum seraya menunduk.

"Tae, sekiranya aku ha--"

"Murid Kim?" tegur Siwon.

"Kita sudah masuk. Ayo kembali ke kelas. Sudahi berbincang dengan guru tersayangmu." Siwon merangkul dan mengajak Taehyung segera pergi dari pandangan Yoongi.

Namun raut wajah Yoongi mulai datar tiba-tiba dan ia kembali duduk di bangkunya. Kebetulan dia tidak ada jam di pagi hari ini.

"Guru Min, Guru Park, aku masuk kelas dulu, ya?" pamit Hyungsik pergi. Kini hanya tinggal beberapa orang guru yang tersisa.

Meski Jimin sibuk menatap layar monitor, tapi tak menghilangkan kefokusannya pada sekitar. Terlihat raut Yoongi agak aneh. Yoongi telihat melakukan sesuatu yang seperti tak ingin diganggu. Namun tiba-tiba suara aneh muncul darinya.

Huek!

Seketika telak Yoongi terasa sakit saat ia seperti ingin muntah, tapi tertahan. Bahkan terlihat sudut matanya berair. "Yoon, kau nggak papa?" panik Jimin.

Yoongi hanya mengangguk sambil meresapi rasa mual yang mulai mendorong dia ingin muntah, sebelum akhirnya Yoongi pergi ke toilet guru. Tentu menyita perhatian guru sekitar yang mana sedikit ada tanda tanya. Mereka semua saling menatap satu sama lain.

Setelah puas dengan acara muntahnya, Yoongi kembali dan ia duduk dengan rapi di atas bangku. Tapi lamunannya masih membuktikan dia belum fokus. Seorang guru Bahasa Inggris menghampiri, yah Kim Namjoon. Menanyakan keadaan Yoongi.

"Guru Min apa pencernaanmu bermasalah?" Yoongi menggeleng dan dia kembali ingin muntah saat tercium aroma wangi dari tubuh guru Bahasa Inggris itu yang menguar.

"Guru Kim, bisa menjauh dariku. Harum parfummu membuatku mual," ucapnya jujur membuat alis Namjoon naik. Jimin otomatis mendelikkan matanya dan menghadapkan Yoongi pada dia.

"Yak! Jangan bilang kalau kau hamil?" ujar Jimin terkejut. Yoongi hanya diam, membuat buah penasaran yang lain semakin menjadi.

"Yak! Bukankah sudah kukatakan untuk lebih hati-hati?" pekik Jimin.

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang