Chapter 13. Sahabat itu seperti kepompong

418 34 0
                                    

💜Ssaem, I Love U💜
.
.
.
.
.
Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Hari ini, Seokjin masuk ke kelas 12C. Memulai pelajaran seperti biasanya.

"Anak-anak, ingat 'kan kalau hari ini adalah wawancara?" Seokjin mengingatkan. Semua murid semangat menjawab. Apalagi seperti kata Jong-in, rata-rata penghuni kelas kebanyakan uke. Favorit mereka, kalau tidak Namjoon, Seokjin, Siwon si guru olahraga, yah pastinya Seungho yang merupakan guru sejarah. Hanya itu guru yang terlihat maco dan kesukaan mereka.

Terlihat di bangku belakang deretan tiga sekawan tidak hadir di kelasnya. "Kursi belakang ke mana semua penghuninya?"

Semua bergidik tak tau. Lalu Seokjin ingat akan ucapan Jong-in yang mengajaknya untuk les privat. Melihat mereka bertiga yang tak datang, Seokjin seusai dari mengajar mendatangi meja Yoongi.

"Guru Min? Boleh aku bertanya?"

"Oh iya, silahkan Guru Kim, ada apa?"

"Jam berapa kalian tadi malam pulang?"

"Kenapa memangnya, Pak?"

"Soalnya aku lihat ketiga anak itu tidak hadir hari ini. Apa mereka kelelahan?" Yoongi menggeleng.

"Tapi tadi pagi aku jumpa Jungkook. Dia sedang berolahraga pagi di taman depan sungai Hann," jelas Yoongi. Seokjin terlihat berpikir. Habisnya ketiga orang itu tidak datang tanpa surat kabar.

Ada begitu banyak hal yang membuat ketiga teman seperkawanan ini tak hadir sekolah. Satu, Jungkook yang matanya sembab. Dua, kancing baju Jong-in yang banyak lepas. Lalu terakhir, si Taehyung yang sudah terbawa malas akibat hajaran tak dimengertinya tadi pagi.

Ketiganya masih di ruangan yang sama. Berdiam di atas sofa yang terpisah. Sepertinya mencari ketenangan masing-masing.

"Seandainya itu terjadi padaku. Aku dimanfaatkan orang hanya karena mereka tau aibku. Apa kalian akan tega melihatnya?" Jungkook masih saja menuntut.

"Ya nggaklah! Bagaimanapun pasti kau bakal kami bela, iya nggak Tae?" sahut Jong-in. Taehyung hanya diam tak menjawab.

"Begitu juga dengan Guru Min. Dia bilang kalo 'seandainya orang nggak ada yang tau tentang dia. Mungkin dia nggak mau ngelakuin hal kotor itu'. Gimanapun aku tuh kasihan liat orang baik kek dia ditipu dan pengen tonjok wajah orang yang manfaati dia. Termasuk Taehyung!" sahut Jungkook nyulut, membuat si empunya nama mendelik tak suka. Tapi setelah itu kembali mencoba meredakan amarahnya.

"Terserah kelen lah. Puas-puaskan aja hina Taehyung," sindir Taehyung.

"Memang Taehyung manusia hina, hahahaha!" Jong-in tertawa lepas setelah berucap demikian. Tapi sumpah, bagaimanapun Jong-in mengejek temannya, dia tak bermaksud serius kok. Dia hanya tidak ingin ada ketegangan.

"Tae, daripada suka sama Guru Park---kenapa kamu nggak sukai Guru Min aja?" saran Jungkook.

"Gila! Siapa yang mau sama guru bekas orang kek dia. Aku seme waras yang masih tetap mencari perawan. Lubang aja udah entah berapa yang masuk, disuruh sama dia? Nggak mau!" tolak Taehyung mentah-mentah.

"Ya, tapi kamu juga udah ikut kebagian enaknya, 'kan? Nggak ada salahnya. Ibarat kamu, aku, dan Jong-in maling di rumah orang tapi yang ketangkep kamu, itu risiko. Karena kamu juga ikutan."

"Ya tapi aku nggak mau. Jangan dipaksa dong. Ibarat aku nggak suka makan pedas tapi kalian paksa aku makan pedas, ujung-ujungnya aku bakal mati!"

Sudah tidak diragukan lagi. Taehyung adalah orang yang pandai membalikkan atau meniru kata-kata orang dan pintar sekali membungkam mulut orang yang berdebat dengannya.

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDWhere stories live. Discover now