Chapter 14. Setiap manusia punya rasa muak nc¹⁸+

397 31 0
                                    

💜Ssaem, I Love U💜



Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
"Ahhh~ ahh! Lagihh Ssaemhh~"

Remaja itu tanpa sadar menjambak rambut sang guru yang tengah memanjakan kejantanan yang semakin membesar dan mengeras. Sebelum akhirnya menyemprotkan cairan itu di dalam mulut sang guru.

Remaja dengan nametag "Park Chanwoo" kembali menutup area vital. Berterima kasih pada sang guru dan pergi setelah merasa puas.

Pria yang ditinggal ini adalah Min Yoongi. Bersandar pada dinding gudang itu seorang diri. Sambil mendongak memejamkan mata menikmati rasa sakit di dada. Bibirnya terkulum ke dalam dan dapat dilihat Bapak guru ini mencoba menahan tangis sebenarnya.

Jika dia bisa menjerit, dia ingin menjerit dan bertanya pada Tuhan. 'Sampai kapan penderitaannya akan berakhir'. Namun apa daya jika mulut hanya bisa diam. Bibir Yoongi memang tak pernah mengucapkan banyak kata dan lebih banyak terdiam. Karena diam dia dilecehkan. Karena diam dia direndahkan. Dan karena diam juga dia dimanfaatkan.

Kejam memang dunia ini.

Nggak ada otak.

Tap!

Tap!

Tap!

Terdengar suara tapakan kaki mendekati sosok guru yang masih berkabung dengan rasa sedih itu. Sedikit kabur saat menatap oknum di depannya sebab air mata yang menutupi, tetapi segera diseka.

"Kau? Apalagi yang kau inginkan sekarang? Mengancamku? Atau ingin memintaku agar memuaskanmu?" Ucapan itu terdengar sendau.

Ibu jari menyeka buliran air mata yang terbendung di pelupuk mata lawan. Lalu berkata, "Aku ingin kau menjadi pacarku." Yoongi menatap tanpa berkedip oknum yang tak lain adalah Taehyung.

Entah itu bualan atau kenyataan, tapi Yoongi semakin tak bisa menahan rasa sesak di dadanya. "Benarkah?" tanya Yoongi yang terkesan main-main. Ia tau Taehyung hanya sedang mempermainkannya.

"Baiklah. Aku akan menjadi pacarmu." Yoongi tersenyum paksa dan bangkit dari sandaran lalu pergi meninggalkan Taehyung. Berjalan gontai untuk pergi dari sana. Sementara Taehyung hanya diam, saat ia malah ditinggalkan si guru.

Dua teman lainnya muncul. Mereka sudah dengar dan pastinya ini memang suruhan mereka. "Nah 'kan? Apa yang kubilang kemaren? Guru Min itu nggak mau tapi nggak bisa nolak. Liat aja wajahnya, kek nyimpan beban 'kan?" cuit Jungkook seolah dialah yang paling mengerti.

"Tae, kayaknya tugas wawancara kita, tentang guru Min aja, gimana?" cetus Jong-in menyarankan.

Plak!

"Ku retak gigikmu rontok semua!" ancam Taehyung usai memukul kepala si teman.

"Lho? Kok ngamok? Aku 'kan ngasih usulan."

"Ya enggak gitu juga, Goblok! Itu namanya kau sebarin aib Guru Min. Rahasia atau tentang Guru Min itu aib yang harus disembunyikan, Paok!" sanggah Jungkook.

"Oh iya ya? Jadi wawancara apa nih?" Jungkook bergidik. Saat Jungkook yang paham pelajaran bahasa Korea aja nggak ngerti apalagi Taehyung yang selama ini datang ke sekolah hanya 3D [Datang, Duduk, Diam; main game]

*****

Pelajaran musik selesai. Sebagian murid telah keluar dan tiga sekawan saja yang baru akan bergerak keluar. Jong-in dan Jungkook melihat Taehyung mendatangi meja guru musik di depan. Jadi mereka yang sudah paham hanya meninggalkan Taehyung. Pasti ada urusan privasi.

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDWhere stories live. Discover now