Chapter 18. Haruskah kapal ini karam? nc²¹+

484 37 0
                                    

💜Ssaem, I Love U💜


Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kedua teman seperkawanan ini tengah mengikuti pembelajaran les mereka. Sepanjang Seokjin di sana, terlihat Jungkook yang hanya diam mengerjakan, tak banyak pertanyaan dan hanya menatap buku. Kali ini Jungkook terkesan sangat cuek. Tentu saja Seokjin merasa ada yang kurang. Sebab biasanya ada Jungkook yang selalu memperhatikan dia. Kini pandangan itu sirna dan kalaupun memandang, hanya sekedar.

"Oh iya, bagaimana tugas wawancara kalian?" tanya Seokjin mencairkan suasana. Saat keduanya sibuk mengerjakan tugas, suasana menjadi hening. Maka dari itu Seokjin sedikit bertanya.

"Aish...itulah yang jadi masalah Ssaem. Udah coba telusuri kota besar ini tak bertemu pada kejadian yang pas untuk diwawancara," jawab Jong-in.

"Kenapa harus menunggu kejadian? Coba saja wawancarai pedagang di pasar atau apapun tanpa harus narasumber yang punya tragedi."

"Oh gitu ya, Ssaem. Bagus deh, nanti kami cari."

Dalam hal ini pun hanya Jong-in yang terlihat antusias. Jungkook hanya diam dan mengerjakan soalan sedari tadi. Jong-in memperhatikan jikalau Seokjin sedari tadi melirik Jungkook yang hanya diam.

"Ssaem, aku ke dapur dulu ya, ambil air?" pamitnya dan Seokjin mengangguk.

Dari arah dapur Jong-in memperhatikan. Keduanya masih hening dan dia tau apa yang Jungkook alami semalam dan perkara apa yang terjadi dan dia juga tau Jungkook hanya berpura-pura cuek, padahal sudah sangat malu sejak kejadian semalam. Saat ini pun, debaran jantung Jungkook tak terhingga.

Akhirnya keheningan sirna juga seiring yang tua mengajak berbincang lebih dahulu. "Kamu kenapa diam saja dari tadi?"

Jungkook melirik Seokjin sebentar dan kembali ke aktifitasnya lagi. "Mau bertanya apa? Nggak ada yang perlu dipertanyakan. Aku sudah mengerti semuanya," jawab jujur Jungkook.

"Baguslah kalau memang sudah paham."

Jong-in menepuk jidatnya. Jungkook dikasih kesempatan tak menggunakannya dengan baik. Sungguh sia-sia saat dia di beri ruang.

⚠️🔞 warning🔞⚠️

Kembali kepada dua insan yang menikmati ujung senja dengan persenggamaan yang panas. Tubuh mengkilap keduanya menjadi saksi dari olahraga yang mereka kerjakan. Tubuh Taehyung terpentok di punggung sofa lalu Yoongi pun datang ke pangkuannya dengan cepat dan menyambar bibir yang sedari tadi menghujaninya dengan ribuan ciuman.

Semakin membara ciuman itu---maka terkesan semakin berantakan saat Taehyung kembali menghentak miliknya. Bahkan dalam ciuman tersebut tangan nakal Taehyung meremas bokong sintal sang guru yang menggoda. Terasa kenyal bagai adonan kue.

"Ahh! Taehh~"

Tangan Yoongi terkepal kuat saat Taehyung menggesek titik nikmat yang berada dalam tubuh Yoongi. Semakin merengkuh tubuh remaja itu, dan sudah tidak sadar bahwa dia semakin meningkatkan kenalan Taehyung untuk mengerjai---saat bibirnya mendesah khidmat di telinga Taehyung. Terus terdengar sampai keduanya klimaks bersama dan Yoongi terlihat sibuk mengatur napasnya dalam pelukan itu. Taehyung dapat merasakan terpaan hangat napas Yoongi di lehernya, sebab yang lebih tua masih dalam pangkuannya.

Taehyung menggigit lembut ujung bahu telanjang itu karena gemas. "Ahhs..sakit, Tae~" keluh Yoongi.

"Kau membuatku gemas, Ssaem. Rasanya menyenangkan, aku menyukainya," akui Taehyung.

"Apa yang tidak untukmu." Yoongi pun memegang pipi mulus itu dan mengelusnya dengan jempol. Tentu Taehyung menikmati hantaran kasih sayang yang diterimanya.

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant