Chapter 10. Memanaskan telingaku! nc¹⁹+

514 32 2
                                    

💜Ssaem, I Love U💜


Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Tempat itu menjadi sepi sejak Taehyung mengucapkan kata-kata ngelantur.

"Kau gila?! Kita masih sekolah. Mana bisa."

"Kenapa nggak bisa? Kedua orang tadi bahkan lebih muda dari kita," timpal Taehyung.

"Ya masalahnya, kau mau melakukannya sama siapa?" tanya Jungkook. "Guru Min bahkan sudah tidak terpancing ancamanmu," tambah Jungkook.

"Bukan Taehyung jika tidak punya cara melumpuhkan lawan." Taehyung tersenyum seringai.

*****

Yoongi selesai mengajar di kelas 12B. Setelah semua murid pergi, tertinggal satu murid yang mendatangi Min Yoongi.

"Ssaem, gudang belakang sekolah, ya?"

Yoongi melihat siswanya dan hanya mengangguk. Diduga orang itu punya rahasia besar Min Yoongi. Makanya pria Min ini begitu tunduk padanya.

Yoongi dan satu murid bermarga Park ini sampai di belakang sekolah dan Yoongi sangat terkejut saat dia dihadapkan pada Taehyung and the gang.

"Makasih, Chanwoo." Remaja itu pergi meninggalkan Yoongi di sana bersama tiga orang itu.

Taehyung datang mendekat dan memberikan ponselnya. "Letak nomormu di dalamnya," titah Taehyung.

"Bagaimana jika aku tidak mau," tantang Yoongi.

"Chanwoo, 'kan? Orang yang tau rahasia besarmu, Ssaem?" Yoongi terdiam. Taehyung menunjuk kembali ponsel yang sudah diulurkannya dari tadi. Yoongi pun mengambilnya dan mencatatkan nomor ponsel pribadi miliknya.

Setelah mendapatkan Taehyung tersenyum dan mendekat untuk membisikkan sesuatu. "Ssaem, datanglah malam ini. Aku menunggumu." Taehyung berlalu pergi setelahnya, melewati raga Min Yoongi yang terdiam mematung. Diikuti Jong-in dan Jungkook yang ikut berlalu pergi.

Setelah jauh dari Guru Min, Jong-in berhenti sejenak. "Kenapa?" tanya Jungkook.

"Ada yang mengganjal." Jungkook yang penasaran pun menggugah Jong-in untuk mengatakan apa yang membuatnya merasa seperti itu.

"Satu temanku sudah berhasil berlayar. Dan satu lagi ...." Berpikir sejenak lalu melanjutkan. "... sepertinya harus karam." Menunjuk tepat pada Jungkook. Tentu saja Jungkook marah dan meninju lengan atas Jong-in sekuatnya membuat si empu meringis. Jong-in memang rajanya menggoda teman-temannya.

"Iya, iya, baiklah. Jangan marah gitu dong. Lagian aku juga gitu. Belum berlayar."

"Kau kan nggak punya--"

"Punya aku, ya! Udah kubilang waktu itu, aku sukanya Guru Park."

"Serius? Tapi 'kan itu punya Taehyung---kau cari mati, ya?" pekik Jungkook berbisik.

"Eh! Temanku yang paling setia. Dengarkan baik-baik, ya? Taehyung itu bakal jatuh cinta sama Guru Min. 100% tebakanku pasti benar."

"Jangan macem-macem kau. Gimana kalau nggak?"

"Kook, Taehyung itu udah ketergantungan sama Pak Yoongi. Otomatis, kalau dia semakin sering bertemu apalagi sampai ... hrrrr~ pasti bakalan jadi."

Jong-in menarik Jungkook untuk mendekat dan berbisik. "Taehyung itu sebenarnya udah suka sama Pak Yoongi, tapi dia masih bimbang sama perasaannya karena sifatnya yang kerap tempramental. Dia itu sulit membedakan mana suka dan mana tidak karena selalu berpacu pada emosi."

"Serius kau, Jong-in?" Jong-in mengangguk mantap.

"Kita liat aja nanti malam. Kalau guru Min dateng, berarti Taehyung beneran beraksi."

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDWhere stories live. Discover now