Chapter 11. Ya ampun, ada tamu😱 nc²¹+

486 34 0
                                    

💜Ssaem, I Love U💜
.
.
.
.
.
⚠️🔞 warning🔞⚠️
.
.
.
.
.
.
Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Jong-in tiba-tiba melepas aerphone-nya dan mengumpat kesal. "Sial. Perasaanku nggak enak."

"Ya udah, berak sana, biar aku yang awasi," jawab santai Jungkook masih fokus pada suara itu.

"Kau nggak merasakan hal yang sama, Kook?" Jungkook menoleh dan menatap Jong-in yang kelihatan serius.

"Ya nggaklah!" pekik Jungkook kembali fokus. Namun Jong-in menyentuh pundak sang teman.

"Kau tau apa yang kurasakan?"

"Sesak berak 'kan?" Jong-in menggelengkan kepalanya.

"Biasanya kau kalau bicara kek gitu pertanda kalau kau mau meeting di dalam kamar keramat."

"Kook, sebenarnya aku nggak mau menodahi pikiran sucimu. Tapi kalo nggak kukasih tau, kau nggak akan mengerti tipe pria sejati."

Jong-in menghadapkan Jungkook padanya. "Saat ini, aku sedang terangsang." Spontanitas Jungkook langsung mengarah ke satu titik yang menyembul di celana Jong-in. Matanya membulat.

"Aku pinjem kamar mandi. Tapi bukan untuk pup, ya. Aku mau muaskan diri. Atau kau yang mau muaskan aku?" Jungkook langsung mendorong si teman. Tentu Jong-in tertawa lepas sehabis menggoda temannya.

"Nggak kok. Aku bercanda. Aku ke kamar mandi dulu. Tetap awasi mereka."

____
Kembali ke ruangan Taehyung di mana Yoongi mulai merasa gemetar saat ada sesuatu yang akan keluar dari tubuhnya. Ditambah ia dibuat merinding saat Taehyung menarik kemeja itu membuka area bahu mulus yang putih milik Yoongi. Mengecupnya menciptakan desiran yang lebih kuat.

Hingga saat tiba di leher, Taehyung menyesap area itu sehingga meninggalkan bercak merah keunguan yang terlihat samar. Akibat dari kulit Yoongi yang begitu pucat sehingga sentuhan bibir sedikit membuat kulitnya mudah memerah.

Taehyung dapat merasakan lubang itu mengendur seiring dengan helaan napas yang terdengar agak nyaring sebelumnya. Yoongi sudah keluar lebih dulu ternyata.

"Ssaem, kenapa tidak bersama?" Taehyung mulai kembali mengerjai lubang itu. Namun Yoongi menghalaunya.

"Hentikan, aku akan memuaskanmu. Jangan mengeluarkannya di dalam."

"Aku tidak mau." Taehyung menepis tangan itu dan kembali menggenjot semaunya. Yoongi tak bisa bicara apa-apa lagi saat tubuhnya kembali terombang-ambing.

___
Jong-in kembali setelah selesai memuaskan diri sendiri. Terlihat Jungkook yang masih begitu serius mendengarkan. Hal itu membuat Jong-in terkekeh.

"Yak! Jangan fokus kali kau, Kook. Nanti kau pulak gantian terangsang," sindir Jong-in.

"Eh, enggak. Aku dengar ada suara yang aneh." Raut Jungkook yang menelisik membuat Jong-in penasaran.

"Mana? Coba sini aku yang dengar."

Jungkook memberikan sebelah aerphone yang tadinya milik Jong-in. Begitu didengar, Jong-in langsung kesal. "Eisss.....jangan pancing aku lagi dengan suara laknat mereka. Kau mau kau yang 'ku puaskan kalo aku tegang lagi?"

Jungkook menggeleng dan berkata. "Bukan loh, coba dengerinnya baik-baik. Kek ada suara bel berbunyi." Jong-in menautkan alisnya. Ia pun meminta aerphone yang ada di telinga Jungkook untuk keduanya dipakai dia. Mendengarkan dengan seksama dan coba mengabaikan desahan yang mendayu dan sensual.

Jong-in terkesiap. Ia juga terkejut. "Siapa yang datang?"

"Jong, coba cek dong. Tapi kau, ya?"

"Kan, kalo masalah kek gini pasti aku disuruh. Kalo hantu, yang pingsan duluan nanti akulah! Terus kalo pembunuh, yang mati aku duluan juga?! Oho, nggak lucu ya_-" protes Jong-in.

Ssaem, I Love U [Jinkook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang