25. Pagi Yang Berbeda

61 7 0
                                    

"Pagi, Bunda," sapa Ara saat Oik membukakan pintu. Papanya hari ini berangkat pagi-pagi sekali, ia pun ikut dengan sang papa yang ternyata melewati depan kompleks perumahan Vando. Ia memutuskan turun lalu melangkah ke rumah si Alien Sinting itu.

"Ara? Ayo masuk, Sayang," balas Oik ramah saat mengetahui siapa tamunya pagi ini.

"Vando udah bangun, Bun?" tanya Ara

Oik menggeleng. "Belum, Sayang, baru aja Bunda mau bangunin, eh ternyata kamu datang, jadi mending kami aja yang bangunin Vando, biar Bunda yang siapkan sarapan buat kita nanti."

Ara memangguk lalu melangkah menuju kamar Vando. Diketuknya pintu kamar Vando dengan kencang. Namun, tak ada jawaban. Ia pun memutuskan membuka pintu kamar si Alien Sinting itu yang ternyata tidak terkunci. Ara menggeleng, saat melihat si Alien Sinting itu masih asik bergelung di bawah selimut.

"Woy! Bangun, Alien!" seru Ara, mencoba membangunkan Vando dengan cara mengoyangkan tubuh si Alien Sinting itu.

"Bentar lagi, Bun," kata Vando dengan mata terpejam, lalu kembali meringkuk lagi.

"Jiah! Dia malah tidur lagi! Bangun woy!" Ara kembali berusaha membangunkan Vando yang malah mengeratkan selimutnya. "Woy! Lo tidur apa mampus sih?! Sudah banget suruh bangunnya!"

Tak ada respon dari Vando yang kembali terlelap. Karena kesal Vando tak bangun juga, ia pun menarik Vando hingga jatuh dari kasur.

Vando meringis saat tubuhnya jatuh ke lantai. Ia pun bangun sambil mengerjapkan matanya. Baru saja ia ingin melayangkan protes, tapi yang ada ia malah menganga tak percaya saat melihat siapa sosok yang membangunkannya dengan sadis. Vando kembali mengerjapkan matanya. Ia takut berhalusinasi karena efek semalam, waktu di pasar malam tadi.

"Nih gue masih mimpi apa enggak sih?" gumam Vando pada dirinya sendiri.

Ara mencubit hidung Vando gemas, karena menatapnya bingung. "Jadi menurut lo ini mimpi atau bukan?!"

Vando menggeleng kencang. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya saat Ara melepas cubitan di hidungnya. "Nona kejam! Kalau gue mati gara-gara kekurangan oksigen gimana?"

"Yah tinggal kubur! Ribet-ribet amat sih!" ketus Ara. Tak lama kemudian ia terbahak keras saat pandangannya jatuh pada boxer yang digunakan Vando.

"Emangnya ada yang lucu yah, Nona?" Vando mengernyit bingung.

Ara mengangguk. Tawanya berganti dengan senyum geli. "Boxer lo, Alien."

Vando menunduk menatap boxernya, lalu kembali mendongak menatap gadisnya dengan mata berbinar. Boxer yang ia gunakan adalah boxer kesayangannya. Boxer berwarna abu-abu bergambar Patrick. Tau kan Patrick? Itu loh bintang laut yang menjadi sahabatnya Spongebob.

"Ini memang lucu, Nona, hadiah dari Kak Oca, bahkan gue punya yang lain loh Nona, gambarnya gak kalah lucu, ada Angry Bird, Minions, Doraemon, Spongebob, Upin-Ipin, Unicron, pokoknya masih banyak lagi Nona, lo mau liat gak?"

Ara menghela napas, menyesali ucapannya tadi. Lagian apa-apaan si Alien Sinting itu, malah menawarkan untuk melihat koleksi boxer miliknya yang bergambar kartun itu!

"Gak! Mending lo sekarang mandi sana! Sepuluh menit lo gak rapi, gue tinggal!" ketus Ara membuat Vando langsung mengibrit ke kamar mandi.

Saat pemiliknya sedang berada di kamar mandi, Ara melakukan tour kecil di kamar Vando. Tak ada yang aneh, kamar Vando sama seperti anak laki-laki pada umumnya. Hanya saja kamar Vando terlihat lebih rapi dari pada kamarnya. Yang membedakan hanyalah ornamen-ornamen superman yang menghiasi kamar si Alien Sinting itu. Ada beberapa buku yang berjejer di rak si Alien. Matanya pun tertuju pada sebuah bingkai foto yang terletak di meja samping kasur Vando. Sebuah foto yang di ambil tadi malam saat berada di pasar malam. Ia tak menyangka kalau si Alien sinting itu akan langsung memajang foto mereka berdua. Ditaruhnya kembali bingkai foto itu. Kini matanya tertuju pada album foto yang terletak di rak deretan buku-buku yang ia tak ketahui. Ia terlalu malas untuk membaca judul-judul panjang dari buku-buku itu. Dahi Ara mengerut, saat membuka album foto itu. Mine? Bathin Ara. Ia pun lanjut membuka halaman berikutnya. Matanya terbelak, saat mengetahui isi album foto itu adalah foto dirinya semua.

My Sweet Troublemaker #2Where stories live. Discover now