Part 7☄️

114K 10.4K 192
                                    

Vote sebelum baca ⭐

Sepanjang kaki melangkah, tatapan terus tertuju pada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang kaki melangkah, tatapan terus tertuju pada mereka. Tatapan yang dipenuhi kebingungan, penasaran, dan keterkejutan mendalam.

Bagaimana mungkin orang lain tidak menatap mereka di saat kedua orang itu tampak sangat mencolok.

Dimana seorang pemimpin perusahaan paling dingin dan cuek terhadap perempuan, mendadak memeluk pinggang seorang gadis cantik. Itu pun anak magang, bukan karyawan tetap yang selalu berada di dalam ruang lingkup perusahaan.

Mereka bertanya-tanya di dalam hati tentang hal apa yang dilakukan seorang anak magang hingga berhasil mencuri perhatian bos dingin dan cuek mereka.

Hati mereka dipenuhi rasa iri dan dongkol melihat pemandangan manis tersebut. Merasa seorang anak magang tidak lebih baik dari pekerja tetap seperti mereka.

Namun, meski begitu, mereka hanya bisa memendam kekesalan dan kebencian yang dirasakan.

'Oh my God! Sepertinya aku sedang masuk ke dalam kandang harimau.' batin Shine pasrah. Instingnya merasakan dirinya sedang berada di dalam bahaya.

Gadis cantik itu melirik sekilas ke arah Max yang tak terlihat terganggu sedikit pun. Raut wajah dingin dan datar Max membuatnya menghela nafas pelan.

'apakah dia tidak merasakan tatapan dari semua orang atau dia memang sengaja cuek?' tanya Shine heran.

Shine sedikit tersentak kaget kala Max mencengkram pinggangnya lembut. "Abaikan saja tatapan para sampah itu." Bisiknya tepat di telinga Shine sedangkan Shine tersenyum gemas.

Bisa-bisanya Max menganggap pekerjanya sampah!

Kalau saja para pekerja tahu Max menganggap mereka Sampah, mereka pasti akan berbondong-bondong keluar dari perusahaan. Siapa juga yang tidak ingin usaha mereka dihargai?!

"Kau hanya perlu fokus padaku!" Tekan Max lagi.

Shine menyandarkan kepalanya ke lengan berotot Max. "Iya, iya. Aku tahu."

Max tersenyum puas melihat reaksi tersebut. Keduanya naik ke lantai atas menggunakan lift, tempat ruang kerja pemimpin perusahaan dan sekretarisnya.

Di dalam lift, Max menarik Shine lebih dekat padanya. Memeluk tubuh Shine dari belakang, membelit tubuh gadis itu bagaikan ular sedangkan Shine terdiam pasrah tanpa berani memberontak.

"Jangan berusaha kabur dariku atau aku akan membuat kakimu tidak bisa digunakan selamanya." Ancam Max seraya menggigit leher Shine.

Gadis cantik itu menatap bayangan Max dari pantulan cermin. "Harus berapa kali ku katakan kalau aku tidak akan kabur?" Lirihnya pelan.

Max menyeringai. "Aku meragukannya karena belum ada bukti."

Shine menyandarkan kepalanya ke dada bidang Max. "Waktu akan membuktikannya padamu."

Max memejamkan matanya tanpa menyahut ucapan gadisnya. Entah apa yang sedang dipikirkan pria itu.

Yang pasti, Shine berharap Max tidak memikirkan hal gila!

"Baiklah. Aku akan membiarkan waktu membuktikannya padaku. Aku akan menilai apakah kau tulus atau hanya omong kosong. Tapi, jika saja aku tahu kau mempermainkan ku ... Jangan harap bisa mendapatkan pengampunan dariku."

Max mencium rambut pirang Shine intens dengan tatapan mematikan miliknya. Sungguh terasa mengintimidasi dan menakutkan bagi Shine. Apalagi mereka berdua saja di dalam lift.

Pria yang terobsesi memang menakutkan. Shine sudah sering membaca cerita novel atau pun komik yang bertema pria terobsesi. Semuanya berakhir menakutkan jika tidak berjalan sesuai kehendak si pria. Pemeran utama wanita akan diculik, dikurung, dilecehkan, bahkan dihamili secara paksa. Mengerikan!

Kenapa Shine harus masuk ke dalam novel yang pemeran utama prianya terobsesi?

Kenapa Shine tidak masuk ke dalam novel yang pemeran utama prianya childish supaya bisa dikendalikan sesuka hati?!

Atau, kenapa Shine tidak masuk ke dalam novel Harem sekaligus supaya prianya banyak dan membiarkan mereka bersaing untuk mendapatkan dirinya?

Maka dia akan bisa memilih pria terbaik dari pria lainnya.

Aih, Takdir memang sangat rumit. Tidak bisa dinegosiasi, apalagi dipilih.

"Kau takut, Shine?" Max mendadak memojokkan gadis cantik itu ke dinding lift sehingga membuat Shine tersentak kaget.

Bersambung...

8/9/22

firza532

Max's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang