Part 22☄️

82.9K 7.9K 253
                                    

Vote sebelum baca ⭐

Telinga Shine akhirnya aman dari omelan Max

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telinga Shine akhirnya aman dari omelan Max. Sungguh bukan hal mudah baginya menahan diri supaya tidak menutup mulut cerewet pria itu.

Sebelum pergi pun, Max mengomelinya dan mengingatkannya berulang kali supaya tak mendekati lelaki lain tanpa mempedulikan keadaan sekitar.

"Ku pikir Pak Max itu cuek dan dingin tapi ternyata Pak Max sangat posesif dan cerewet." Celetuk Alesya, memecah keheningan di dalam mobil.

Mereka memang memutuskan berangkat bersama ke kampus menggunakan mobil Vicensia.

"Pasti Shine kesusahan menghadapi sifat posesif, Pak Max." Kekeh Shellina.

"Tapi bukan kah pria posesif seperti Pak Max sangat menarik?" Celetuk Vicensia.

Shine mengibaskan tangan gemas. "Sudahlah. Jangan membahas pria itu lagi. Lebih baik kita membahas materi yang akan dipresentasikan hari ini."

Semuanya tertawa kencang melihat wajah lelah Shine.

"Tertawa terus! Awas kalian nanti kalau gagal presentasi. Ku coret nama kalian dari daftar anggota kelompok." Kecam Shine.

"Coret saja kalau bisa." Ledek mereka tak peduli.

Shine mengembungkan pipi sebal. Kemudian, membuang pandangan ke luar jendela.

"Btw, guys. Kemarin aku tidak sengaja memergoki pasangan penghianat itu sedang berbuat mesum di gudang." Jerit Alesya heboh.

"Parah! Dia menggoda dua pria dalam waktu bersamaan." Shine menggelengkan kepala tak habis pikir.

"Menggoda Pak Max dan Dante maksudmu?" Tanya Vicensia tepat sasaran.

"Iya."

Shellina memijit kepala kesal. "Gila! Bisa-bisanya dia menggoda semua pria yang memiliki hubungan dengan Shine. Sebenarnya apa yang ada di dalam otaknya sehingga melakukan hal itu? Apakah serendah itu dirinya sampai ingin merebut semua milik Shine?"

"Mungkin dia iri ke Shine dan merasa lebih baik dari Shine, makanya berusaha merebut semua milik Shine."

"Ya, pasti begitu. Dia ingin merasa lebih baik dari Shine dengan cara merebut milik Shine."

"Kalau memang begitu, menyedihkan sekali pola pikirnya."

"Iri dan dengki memang bisa membuat seseorang menjadi sangat menyedihkan."

"Tapi, ada untungnya juga Hally berusaha merebut semua pria yang berada di dekat Shine."

"Untung? Memang apa untungnya? Bukan kah itu hanya merugikan Shine?"

"Astaga, Shel! Untungnya bagi Shine, dia terhindarkan dari pria bajingan. Pria murahan yang mudah tergoda oleh jalang tidak pantas berada di sisi Shine karena pria yang pantas berada di sisi Shine kita hanya lah pria berkualitas, bermoral tinggi, dan setia."

Shellina manggut-manggut pelan. Merasa ucapan Alesya ada benarnya juga.

"Jadi, haruskah kita membiarkan Hally begitu saja? Membiarkan dia menjadi tameng Shine dari pria bajingan?" Kikik Shellina.

"Terdengar bagus tapi efeknya akan parah dikemudian hari. Jika terus dibiarkan, dia akan semakin lupa diri dan terus menjadi penganggu. Yang harus kita lakukan adalah memperingatkannya dengan tegas supaya tak menganggu kehidupan Shine terus." Komentar Vicensia.

"Bagaimana cara kita menghentikannya? Ku lihat, dia sangat gigih mencari masalah dengan Shine. Bahkan saat Shine diam saja, dia terlihat sangat membenci dan ingin mengusik Shine." Cetus Shellina.

Alesya tersenyum psikopat. "Kita ancam dia menggunakan video mesumnya bersama Dante."

Semua orang melongo kaget mendengar perkataan mengejutkan gadis cantik itu. "Ternyata kau kejam juga." Kikik Shine yang sedari tadi diam mendengarkan celotehan teman-temannya.

"Sampah seperti Hally harus diperlakukan dengan kejam supaya kapok mengusik kehidupan orang lain."

"Setuju!!"

Shine menghela nafas pasrah. "Sudahlah. Lakukan saja sesuka hati kalian."

Tanpa siapapun sadari, Shine tersenyum manis karena bahagia memiliki teman sebaik dan seperhatian mereka walau mereka sedikit kejam dalam melakukan pembalasan.

Betapa beruntungnya Shine punya teman baik seperti mereka. Hal yang tak pernah dimilikinya di kehidupan sebelumnya lantaran terlalu sibuk pada kehidupannya sendiri.

Di dunia ini, Shine mendapatkan banyak pengalaman baru. Menjalin hubungan dengan pria posesif, mendapatkan teman baik, bekerja santai tanpa memikirkan banyak hal, dunia kuliah yang normal dan menyenangkan, serta memiliki keluarga yang menyayanginya.

Shine harap ... Ia terus berada di dalam novel karena di sini, dia punya banyak hal untuk diperjuangkan. Berbeda dengan dunia aslinya. Dia sendirian. Tanpa dukungan.

Namun, bisakah dia terus berada di dalam dunia misterius ini?!

Bersambung...

27/9/22

firza532

Max's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang