Part 9☄️

105K 10.4K 331
                                    

Vote sebelum baca🌟

Waktu jam istirahat, barulah Max kembali ke ruang kerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu jam istirahat, barulah Max kembali ke ruang kerja. Shine menyambut Max dengan senyuman manis supaya pria itu tak berprasangka buruk padanya.

"Max, ayo ikut aku ke rooftop. Aku akan memutuskan Dante di hadapanmu." Menarik tangan Max lembut supaya mengikuti langkahnya.

Max menyipitkan mata curiga. "Semudah itu kau memutuskannya? Kau menipuku?"

Shine menatap Max tanpa emosi berarti. "Jangan salah paham dulu. Aku memutuskannya bukan karena perintahmu tapi karena aku sudah muak bertahan dengan sifat busuknya. Dia selalu mendekati temanku saat bosan padaku. Pria jahat seperti itu pantas ditinggalkan, bukan?"

Max mengangguk mengerti. Pantas saja Shine menuruti ucapannya.

Keduanya pun pergi menuju rooftop. Setibanya di sana, Dante sudah menunggu dengan posisi membelakangi mereka.

Shine berdehem untuk menarik perhatian Dante.

Dante berbalik seraya tersenyum manis.

Namun, Senyuman manis di bibirnya memudar seketika kala melihat Shine datang bersama Max, sang pemimpin perusahaan tempat magangnya.

Pria tampan itu menatap Shine dan Max bergantian. Berusaha mencerna maksud kedatangan keduanya. Keningnya mengernyit melihat betapa dekatnya posisi mereka.

"Mulai sekarang kita putus!" Kata Shine tanpa basa basi sehingga membuat Dante melongo kaget.

"Mulai sekarang, anggap saja kita orang asing. Kau hanya perlu fokus ke Hally. Perhatikanlah dia terang-terangan. Jangan merepotkan dirimu melindungi perasaanku lagi karena aku sudah tahu semuanya." Tekan Shine langsung menghunus sasaran.

Arti ucapannya menyiratkan Dante sangat jahat padanya, padahal sebenarnya dia lah yang jahat ke Dante. Memutuskan hubungan begitu saja di saat sudah punya pria lain.

Max tersenyum bangga mendengar penuturan Shine. "Kau dengar itu, Dante?"

Dante masih terdiam membisu, mencerna semua kejadian mendadak di hadapannya.

"Menjauh lah dari Shine ku atau kau akan berakhir mengenaskan di tanganku." Ancam Max serius.

Kemudian, Max membawa Shine meninggalkan Dante yang masih termenung.

"Tunggu!!" Teriak Dante. Menghentikan langkah Max dan Shine.

"Kau tidak bisa mengakhiri hubungan kita secara sepihak, Shine!" Teriak Dante tak terima.

Max menggeram pelan sedangkan Shine deg-degan bukan main. Takut Max melampiaskan amarah padanya karena sifat keras kepala Dante.

Oh ayolah, di dunia ini, hanya Max yang paling ditakutinya karena pria satu itu sangat gila sedangkan menghadapi kemarahan Dante dan orang lain, bukan lah apa-apa baginya.

"Aku sangat mencintaimu dan kau juga mencintaiku, bukan??" Tanya Dante lemah.

Shine berbalik. "Dulu aku memang mencintaimu tapi semenjak tahu kau bermain dengan Hally di belakangku, rasa cintaku memudar begitu saja dan terkikis habis. Aku merasa sangat bodoh telah menjatuhkan hati pada pria sepertimu. Sekarang, aku hanya mencintai Max. Calon suamiku." Tekannya lagi.

Max tertegun mendengar perkataan Shine. Tapi, ia akhirnya tersenyum lebar.

Otak kecilnya sudah memutuskan sebuah rencana, yaitu menjadikan Shine istrinya.

Bukan kah Shine duluan yang mengharapkannya sebagai calon suami?!

Jadi, dia akan mengabulkan harapan Shine. Pasti gadis cantik itu akan berterima kasih padanya dan selalu berada di sisinya!

"Kau pasti mencari-cari alasan supaya bisa bersama Pak Max, bukan?! Kau bahkan sampai menuduhku yang tidak-tidak dengan teman dekatmu sendiri. Tak ku sangka kau seperti ini, Shine. Aku kecewa padamu."

Shine melirik Dante sekilas. "Kau yang paling tahu ucapanku bohong atau fakta, Dante."

"Ayo pergi! Aku sudah lapar." Shine menarik tangan Max pergi. Meninggalkan Dante yang mengamuk parah.

Ingin menyalahkan Shine, tapi dia lah yang salah lebih dulu!!

Perasaan Dante menjadi kacau karena satu ucapan dari Shine.

Kenapa pacarnya menjadi sangat berubah setelah masuk ke perusahaan ini?

Padahal dulu, Shine sangat menyayangi dan mencintainya.

"Mungkin kah Shine di ancam?" Tebaknya setelah bisa berpikiran jernih.

"Baiklah. Kali ini aku akan memaafkanmu, Shine. Aku akan menahan diri sampai masa magang kita selesai. Setelah itu, kau harus kembali ke sisiku dan menjadi pacarku yang penurut lagi."

Dante berjalan meninggalkan rooftop seraya bergumam pelan. "Aku akan membiarkanmu bermain dengan Pak Max sedangkan aku akan bermain dengan Hally. Berarti kita impas, bukan?" Kekehnya senang.

Bersambung ...

8/9/22

firza532

Max's ObsessionWhere stories live. Discover now