[B4] The Blessed (农家毒'妃')

Chapter 624

Merayakan Ulang Tahun (1)—Menemui Dokter? Sesuatu telah terjadi!

"Ada apa, kakak kedua?"

Tidak jauh dari panggung, ada halaman Pekarangan Musim Dingin, di mana ditanami pohon-pohon wintersweet yang penuh. Di musim dingin, pohon-pohon lain semuanya gundul, hanya pohon-pohon wintersweet yang masih mekar di sana sendirian dengan bangga. Yan Shengrui dan Ling Jingxuan mengikuti Zeng Shaoming ke aula. Melihat dia membiarkan semua pelayan dan pelayan wanita keluar, Yan Shengrui dan Ling Jingxuan bingung. Hal seperti apa yang perlu begitu bijaksana?

"Sebenarnya, aku ingin berbicara dengan Jingxuan."

Zeng Shaoming menunjuk Ling Jingxuan dengan malu sebelum menoleh padanya dan berkata: "Jingxuan, aku mendengar bahwa keterampilan medismu luar biasa. Jadi aku ingin tahu apakah kamu bisa merasakan denyut nadiku dan istriku dan melihat apakah…ahem…kenapa aku tidak bisa membuatnya hamil…"

Semakin dia berkata, semakin dia terlihat malu, bagaimanapun juga, itu adalah hal yang terlalu pribadi. Jika bukan karena dia mendengar istrinya mengatakan bahwa keterampilan medis Ling Jingxuan cukup baik sehingga dia bisa mengatakan bahwa Lingqiang tidak bisa hamil dengan mata dan sangat mungkin dia tidak akan pernah mengandung bayi, dia tidak akan menghasilkan pemikiran seperti itu. Bagaimanapun, dia hampir empat puluh tahun, jadi, sebenarnya dia hampir menerima kenyataan bahwa mereka mungkin tidak memiliki seorang putra selama sisa hidup mereka.

"Huh? Kamu tidak memiliki anak?"

Ling Jingxuan mau tak mau mengangkat alisnya, dan matanya tertuju pada istrinya. Dia tidak terlihat seperti dia tidak pernah melahirkan ...

"Tidak, sebenarnya ..."

Melihat suaminya terlalu malu, dia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu mereka bagaimana putra tertua mereka meninggal pada usia muda dan kemudian memiliki lima putri berturut-turut secara rinci. Bahkan dari lima putri, empat berasal dari selir kedua. Ketika putri pertama keluar, mereka tidak banyak berpikir. Seperti di Mansion Duke Weiyuan, ada lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan, jadi seluruh keluarga menyukainya. Tapi, pada tahun-tahun berikutnya, dia tidak pernah bisa hamil lagi, jadi dia tidak punya pilihan selain membiarkan suaminya memiliki selir. Hal yang lebih tidak dapat diterima adalah, ketika satu demi satu menikah, hanya empat dari mereka yang hamil, dan semuanya adalah anak perempuan. Jadi dia secara bertahap menjadi bahan tertawaan orang. Kecuali Liu yang belum menikah dan Ny. Wu, kakak perempuan ipar tertuanya, ketiga istri lainnya selalu mengecualikan dan mengejek mereka, jadi yang lain juga tidak bisa mengangkat kepala di keluarga besar ini. Surga tahu bagaimana dia berharap setidaknya salah satu dari selir itu bisa melahirkan seorang putra.

"Yah, kau tahu, melahirkan anak laki-laki atau perempuan bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan oleh dokter. Kakak kedua, kakak perempuan ipar kedua, betapapun bagusnya keterampilan medisku, aku tidak bisa mengendalikan ini."

Untuk pertama kalinya, Ling Jingxuan merasa sangat malu. Dia bisa merasakan kecemasan mereka. Ya, di mansion, sang duke memiliki begitu banyak putra, yang mungkin tidak memiliki permusuhan satu sama lain, tapi para istri itu berbeda. Bersaing satu sama lain tidak bisa dihindari. Dan anak laki-laki sangat penting bagi orang-orang di era ini. Putra kedua dan istrinya tidak memiliki putra, jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya hidup mereka. Tapi masalahnya, bahkan di abad ke-21, para dokter juga tidak bisa menentukan jenis kelamin bayi.

"Oh begitu."

Zeng Shaoming tampak kecewa. Ketika tidak ada harapan, itu tidak terlalu buruk. Ketika seseorang melihat sepotong harapan dan itu hilang pada detik berikutnya, pukulan semacam itu sulit untuk dijelaskan. Bahkan pria besar seperti dia sudah kehilangan sopan santunnya.

Melihat suaminya begitu sedih, dia juga merasa sedih dan mulai menangis. Jadi mereka tidak akan pernah memiliki seorang putra dan menjadi bahan tertawaan orang lain selamanya? Lahir di keluarga seperti itu, putra tertua yang lahir dari selir sudah merupakan penghinaan besar bagi istri pertama dan dia bisa menanggungnya. Kenapa surga tidak memberi mereka seorang putra?