33.| 'Maaf'..

155 5 0
                                    


...

Bersama dengan Handi,kini Alkavi tengah berada di kantor Imigrasi setempat untuk mengurus beberapa berkas untuk keberangkatan nya ke Singapura beberapa hari mendatang.
Alkavi melirik tanggal di layar ponsel nya hanya dua hari tersisa sebelum tanggal keberangkatan nya tiba,namun sampai hari ini, detik ini, Al masih belum membuka pembahasan apapun pada Keyla tentang kepergian nya. Bukan nya Al tak ingin segera memberitahu kekasih nya itu,namun Al kehilangan banyak kata dan kekuatan untuk mengatakan hal itu,memikirkan nya saja Alkavi sudah terbayang bertapa ini akan menghabiskan waktu yang amat panjang,namun dirinya tak bisa banyak beralasan dan mengeluh,hanya upaya ini hal terakhir yang ia bisa lakukan untuk mengusahakan kesembuhan nya.

"Al?"
Suara Handi memanggil nama nya membuat Al tersadar dari lamunan nya.

"Eh,iya pah?udah selesai?"

"Kok ngelamun sih kamu ini?pikirin apa?"

Alkavi tersenyum simpul. "Gak mikirin apa apa kok,pah."

"Ya sudah,pengurusan paspor kita sudah selesai. Kita bisa pulang sekarang"

"Ayo,pah"

Mengekori langkah Handi kini Al berjalan melangkah menuju ke pintu keluar gedung kantor imigrasi tersebut.
Ketika tengah asyik berjalan dengan pandangan mata nya yang fokus bergantian dengan layar ponsel dan jalan dihadapan nya,tiba-tiba saja Al tanpa sengaja menabrak seorang pria yang tengah berjalan berlawanan arah dengan dirinya,menyebabkan beberapa berkas yang dibawa oleh pria itu jatuh berserakan di lantai

"Astaga.sorry mas,sorry" ucap Al seraya buru-buru memunguti berkas milik seorang pria yang baru saja ditabrak nya itu.

"Ini mas berkas ny,-"
Belum selesai kalimat yang hendak Al ucapakan, kini kalimat itu tercekat ketika mendapati orang yang ada dihadapan nya ini adalah seseorang yang dirinya kenali

"Gilang!?"

"Al?!"

Kedua nya kompak menyebut nama satu sama lain

"Lo,ngapain disini!?" Tanya Gilang sedikit heran mendapati Al tiba-tiba bertemu dengan dirinya di kantor imigrasi ketika dirinya juga tengah mempersiapkan kelengkapan berkas untuk keberangkatan nya ke Belanda

"Emm,anu.. gue nganter bokap buat urus paspor dia.lo sendiri ngapain disini??"

"Gue juga urus paspor buat keberangkatan gue ke Belanda" ucap Gilang singka

"Belanda??"

Gilang hanya mengangguk dengan ekspresi datar nya, ya hubungan kedua nya memang tidak pernah menjadi baik terlebih setelah Gilang tau ketika mulai Keyla berstatus sebagai kekasih Alkavi.

"Kalo Lo udah selesai sama urusan Lo, kita perlu bicara diluar sebentar,ada yang mau gue bicarain sama Lo,Lang"

"Kalo gak begitu penting Lo bisa bicara disini aja,gue gak punya banyak waktu. Bokap lo juga juga pasti udah nunggu kan"

"Penting,ini soal Keyla. Gue tunggu Lo di luar" ucap Al seraya melanjutkan langkah keluar dari gedung tersebut.

Gilang berdecak kesal, batin nya menggerutu setiap kali bertemu dengan pria yang berstatus sebagai kekasih Keyla itu. Rasa nya Gilang masih membenci Alkavi,terlepas dari rasa cemburu nya pada hubungan Alkavi dengan Keyla,Gilang memang masih menyimpan kesan awal yang buruk soal Alkavi dan kesan itu masih melekat di ingatan nya hingga hari ini.

ALKAVI (REVISI BERTAHAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang