Part. 35

26 17 11
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"You are my favorite star amid billions and trillions of stars."

🪐🪐🪐

Aretha merebahkan diri, karena seharian terus melakukan interaksi. Menjadi introvert memang merepotkan. Di sela-sela istirahat ia menanti kehadiran seseorang meskipun hanya lewat layar sentuh. Ya, sosok rumah yang siap menampung segala ceritanya hari ini.

"Erlangga lo beneran ga sibuk kan?"

"Kalaupun gue sibuk, gue akan luangin waktu buat dengerin cerita lo."

"Hahaha rill kah? walaupun waktu lo sibuk buat pacar?"

"Kalau itu sih gue mikir dua kali ya!"

Aretha merubah posisinya menjadi bersandar pada sandaran ranjang.

"Cukup tahu, Lang."

"Jadi gimana? Tadi lo ketemu Bang Laskar aman kan?"

"Aman kok."

"Ga takut?"

"Sedikit."

Aretha menampilkan senyum kecut ketika Erlangga tertawa puas di seberang sana.

"Pasti wajah lo kaya tikus yang takut diterkam kucing."

"Bukan kucing lagi, singa kali ya?"

"Di belakang dia, lo berani banget giliran di depannya ciut."

Aretha mendekatkan jari telunjuknya di bibir. "Sut! Rahasia kita ya?"

"Gue bocorin kalau ketemu nanti."

Gadis itu menantang sang lawan bicara. "Memangnya lo berani??"

"Ga dulu sih."

"Ye!"

"Serius dia ga macam-macam sama lo?"

"Ck. Lo tanya dia mulu, kenapa sih?"

"Gue khawatir bego!"

Aretha mengigit bibirnya pelan. Erlangga memang tipe perhatian di bumbui penyayang. Ia jadi berpikir betapa beruntung cewek yang ada di dalam buku takdir Erlangga. Siapapun itu, Aretha belum siap di pisahkan kedekatannya.

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now